TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama sekitar dua setengah tahun beroperasi di Indonsia platform trading saham dan investasi reksadana Ajaib sukses merangkul 1 juta investor ritel di Indonesia.
Umumnya, investor ritel yang bergabung adalah kalangan milenial termasuk mereka yang masih menempuh kuliah dan para first jobber.
Investor terbanyak berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Medan dan Bandung.Namun awareness investor baru dari kota-kota lapis kedua juga mulai berkembang.
"Per September 2021 kami baru saja merayakan 1 juta pengguna. Investor yang bergabung 90 persen milenial dengan 5 juta lebih transaksi per bulan, 96 persen investor pemula," ungkap Gladys Pratiwi, VP Marketing PT Ajaib Sekuritas Asia dalam acara diskusi dengan media di SCBD Jakarta, Kamis (16/11/2021).
Gladys menambahkan, rata-rata voluma transaksi saham di platformnya saat ini sudah mencapai 30 miliar lebih per bulan dan menjadi aplikasi terbesar ketiga dalam jumlah transaksi.
Baca juga: Omicron Bawa Sentimen Negatif ke Bursa, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Melemah
Juliana, Direktur PT Ajaib Sekuritas Asia mengatakan, platformnya hadir untuk menciptakan pengalaman jual/beli saham dan reksadana via online yang mudah diakses investor pemula di Indonesia.
Lewat platform ini pula pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang investasi di pasar modal dengan cara yang mudah dan bisa dijangkau siapa saja.
Baca juga: Prediksi 2022, Pasar Ritel Kembali Dilirik Investor, Hotel dan Properti Juga Diminati
"Kami edukasi anak muda dengan mengikuti pola kebiasaan mereka. Kami jemput bola ke wilayah wilayah mereka minati sambil melihat apa yang menjadi tren di kalangan anak muda. Misalnya lewat edukasi di media sosial seperti di Instagram," sebutnya.
VP Product Ajaib, Aurora Marsye menjelaskan, melalui platform Ajaib pihaknya berusaha meyakinkan kepada masyarakat bahwa berinvestasi di pasar modal itu mudah dan tak seribet yang selama ini dibayangkan dengan tetap mengedukasi aspek-aspek risikonya.
Baca juga: Investor Lokal Diutamakan Ambil Alih Bank Kecil Berkinerja Bagus
"Investor kami mayoritas adalah investor pemula termasuk yang mereka baru bekerja. Tugas kami mengurangi hambatan hambatan yang ada dalam berinvestasi di pasar modal," ungkap Aurora.
Proses registrasi bisa 100 persen dilakukan via online, karena calon investor cukup dengan menyiapkan smartphone dan KTP untuk proses registrasinya.
Selain itu, untuk membuka akun baru di platform Ajaib modalnya juga nol rupiah.
"Jadi untuk membuka akun di Ajaib sama sekali tidak ada hambatan karena untuk produk reksadana kita ada produk yang dijual mulai dari Rp 10.000," ungkapnya.
Selain itu, aplikasi Ajaib terintegrasi dengan forum diskusi dan materi belajar yang informatif dan beragam terutama untuk investor pemula. "Kita juga ada fitur chat untuk tanya jawab seputar investasi saham dan reksadana," ujar Aurora.
"Kita punya financial expert yang bisa membantu menganalisa saham yang diperdagangkan," imbuh Gladys.
Naik di Masa Pandemi
Juliana menjelaskan, di masa pandemi minat anak muda berinvestasi di pasar modal justru meningkat.
"Tren pandemi membuat anak muda sadar akan pentingnya financial freedom. Situasi uang rumit ini membuat mereka sadar pentinhnya punya dana cadangan. Itu sebabnya, masa pandemi justru membuat jumlah investor baru kami meningkat," bebernya.
"Kami yakin di kemudian hari, ini jadi batu loncatan seiring dengan pulihnya ekonomi dan akan memjadi awal yang baik bagi tumbuhnya industri pasar modal," imbuhnya.
Juliana menjelaskan, misi utama Ajaib adalah meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia yang masih rendah.
"Kita ingin meningkatkan angka inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui investasi melalui instrumen investasi yang aman, terpercaya dan terjangkau," bebernya.
Gladys menambahkan, pihaknya menjalin kerjasama dengan OJK untuk mengedukasi masyarakat tentang investasi di pasar modal.
"Bersama OJK kami sudah banyak menggelar program edukasi. Setiap hari Senin sampai Jumat financial expert kami bikin IG live untuk mengulas tren perdagangan saham untuk menjangkau lebih banyak lagi generasi muda yang berinvestasi di pasar modal," bebernya.
"Kami percaya demgan investor ritel Indonesia karena merekalah yang menggerakkan perekonomian. Kami percaya ke depan akan tumbuh investor investor baru yang berani berinvestasi di pasar modal Indonesia," lanjut Gladys.
Unicorn Ketujuh
Platform Ajaib didirikan di 2019 oleh duet teman kuliah Anderson Sumarli dan Yada Piyajomkwan di Stanford Graduate School of Business.
Ajaib kini menjadi unicorn ketujuh di Indonesia dan menjadi unicorn pertama di bidang investasi di Asia Tenggara.
Bisnis Ajaib didukung oleh Softbank, Alpha JWC Ventures dan investor lainnya dan kini sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).