Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) memperlihatkan kinerja usaha yang terus membaik hingga kuartal III 2021 ini.
Hal itu terlihat dari nilai rugi usaha dan rugi bersih yang secara umum jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
CEO FORU Ratna Puspitasari menerangkan sampai dengan September 2021, FORU mencatatkan rugi usaha dan rugi bersih sebesar Rp 1,69 miliar dan Rp 1,08 miliar.
Sedangkan pada 2020, FORU mencatatkan rugi usaha dan rugi bersih sebesar Rp 20,50 miliar dan Rp 24,45 miliar.
"Gambaran positif dari capaian keuangan tersebut menjadi indikasi dari rebound kinerja keuangan FORU sejauh ini," ujar Ratna dalam keterangannya, Sabtu (12/18/2021).
Ratna atau akrab disapa Sasa menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah penyehatan hingga mampu menekan rugi usaha dan rugi bersih secara signifikan.
Sasa menuturkan, kinerja operasional yang membaik secara signifikan tersebut bisa tercapai karena peningkatan efisiensi biaya usaha.
Baca juga: Saham-saham Emiten Baru yang Jadi Buruan Investor Asing
FORU melakukan penataan ulang pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus memperkuat langkah rebranding. Menurut Sasa, manajemen terus berupaya meningkatkan produktivitas SDM Fortuna.
Baca juga: Permintaan Melonjak, Emiten Alat Berat Naikkan Target Pendapatan Jadi 110 Juta Dolar AS
Juga termasuk mengejar target closing pendapatan usaha dari berbagai sektor industri yang masih memiliki purchasing power atas jasa komunikasi publik.
"Terutama di bidang kreatif periklanan, aktivasi digital, media, hingga layanan public relations. Mudah-mudahan pandemi dan dampaknya akan mereda di tahun 2022, dan menjadi momentum rebound bagi FORU,” jelas Sasa.
Baca juga: Mencermati Saham Emiten Sawit di Tengah Tingginya Lonjakan Harga CPO Saat Ini
Sasa juga menjelaskan bahwa perbaikan kinerja operasional tergambar dari perbaikan signifikan yang terjadi pada efisiensi head count serta beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan.
Hingga September 2021, FORU mencatatkan beban gaji mencapai Rp 16,01 miliar. Angka ini jauh menurun dibandingkan dengan beban yang dicatatkan untuk tahun buku 2020 yang mencapai Rp 26,28 miliar.
CFO Fortuna, Iwan menjelaskan bahwa membaiknya kinerja keuangan dapat terlihat dari meningkatnya aspek profitabilitas pada 2021, yang dihasilkan dari langkah sistematis perusahaan dalam menekan cost.
Seiring dengan itu, Iwan menjelaskan bahwa manajemen juga tetap menjaga posisi keuangan perusahaan agar tetap stabil dan sehat.
Menurutnya, posisi keuangan FORU, terutama modal kerja mengalami perbaikan yang cukup signifikan, di mana terlihat dari rasio lancar perusahan yang meningkat menjadi 8,4x pada September 2021.