News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dialog Jurisdiction Collective Action Forum ke-5 Bahas 4 Hal Agar Tercipta Good Agriculture Practice

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Perkebunan kakao modern.

"Kami memiliki beberapa model yang sukses dikelola secara berkelanjutan oleh kelompok tani di Sumatera dan Sulawesi. Seandainya ini dipandang cukup baik, mungkin bisa kita kembangkan lebih luas di tempat lainnya," terangnya. 

Salah satu bukti inisiatif pemberian nilai tambah produksi kakao petani adalah dengan pasar biji kakao fermentasi.

Bersama Yayasan Kalimajari, Koperasi Kakao Serta Semaya Samaniya di Jembrana memfasilitasi petani kakao rakyat dengan mengedepankan produksi biji kakao premium. 

Pendekatan gotong royong dalam pola kemitraan dilakukan dengan membangun kolaborasi yang kuat antara petani, koperasi, pasar kakao premium, lembaga perbankan, lembaga penelitian, dan pemerintah. 

"Kolaborasi dan kemitraan seperti ini dipercaya mampu meningkatkan kapasitas petani dan koperasi sebagai ujung tombak implementasi program di tingkatan masyarakat,” ungkap Ketua Koperasi Kakao Serta Semaya Samaniya, I Ketut Wiadnyana.

Selain di Kabupaten Jembrana, Bali, Koperasi Wanita Masagena yang berlokasi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan berinovasi dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan. 

Pola ini membantu petani untuk mengubah praktek sebelumnya yang memerlukan biaya yang tinggi dan produksi yang kurang optimal. 

"Jika dilihat lebih dalam, praktik pertanian berkelanjutan sebenarnya akan memberikan nilai tambah bagi petani. Posisi tawar petani akan semakin menguat, dan pasar-pasar internasional yang mengedepankan isu keberlanjutan juga akan terbuka lebar,” kata Ketua Koperasi Wanita Masagena, Ayu Antariksa Rombe. 

Pendekatan yang ditempuh koperasi Masagena adalah membangun relasi personal dan komitmen bekerja sama dengan  petani.
Pihak industri pengolahan kakao di sisi lain, juga berkomitmen terhadap pengembangan kakao yang berkelanjutan. 

Direktur Bidang Korporat dari Mars, Jeffrey Haribowo, yang berpartisipasi sebagai narasumber dalam sesi diskusi menggarisbawahi, kakao adalah komoditas yang memerlukan perawatan intensif.

Untuk itulah kenapa 90 persen kakao di seluruh dunia dikembangkan oleh pekebun rakyat, termasuk, di Indonesia. 

"Kami ada karena petani, dan selama keberadaan kami di Indonesia kami melihat dan mendengar langsung tantangan yang kompleks dihadapi oleh para petani kakao," tuturnya. 

Dari situlah, lahir strategi Cocoa for Generations yang memiliki dua pilar utama, yakni Responsible Cocoa Today dan Sustainable Cocoa Tomorrow. 

Melalui strategi ini, Mars berkomitmen untuk mendorong perubahan jangka panjang pada rantai pasokan kakao, membuka peluang baru bagi petani, keluarga mereka dan masyarakat sekitar, sembari memastikan perlindungan sumber daya hutan dan perlindungan anak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini