News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dikeluhkan Kemahalan, Pengusaha Hotel Klaim Tarif Karantina Masih di Bawah Normal

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha menyatakan, telah melakukan penetapan harga hotel untuk karantina bagi warga yang melakukan perjalanan dari luar negeri (LN) ke Indonesia. 

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, jumlah hotel karantina LN tidak banyak, hanya 130 dari puluhan ribu. 

"Jumlah kamar untuk karantina disiapkan sebanyak 15.700 unit, tersebar di 130 hotel, 130 hotel ini sedikit jika dibanding 30 ribu hotel keseluruhan. Tingkat keterisian untuk karantina 70 persen, hanya di Jabodetabek," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Selasa (21/12/2021). 

Menurut Maulana, harga kamar hotel karantina mulai dari bintang 1 hingga bintang 5 terbilang masih dalam batas kewajaran. 

"Padahal kalau diperhatikan itu harganya jika dibagi 9 malam cukup kecil. Lihat hotel bintang 5 berapa itu, Rp 1 jutaan (per malam), di bawah harga normal, apalagi sekarang juga dibuka fasilitas karantina di hotel bintang 2," katanya.

Baca juga: Menhub Sebut Masa Karantina Ditambah Jadi 14 Hari jika Kasus Omicron Meningkat

Setiap industri disebutkannya memiliki biaya tersendiri, apalagi untuk memfasilitasi perjalanan dari luar negeri untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. 

Baca juga: Koordinator PHRI: Kapasitas Kamar untuk Karantina Telah Terisi 70 Persen

Komponen biaya yang harus ditambahkan pengusaha hotel adalah biaya makan 3 kali sehari, laundry, penjemputan airport, PCR, serta tenaga kesehatan dan security dari Satgas Covid-19. 

Baca juga: Satgas Covid-19: Karantina Terpusat Gratis Hanya Pekerja Migran, Pelajar dan Pegawai Pemerintah

"Angka itu disampaikan pada tabel untuk melihat secara rinci karena selama ini dikatakan hotel bermain dengan angka dan mengambil keuntungan dari bisnis karantina."

"Ada lagi komplain hotel bintang 2 itu kamarnya kecil, ya memang selama ini bintang 2 tidak dibuka untuk karantina karena ukuran kecil," pungkas Maulana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini