News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berikut 7 Emiten Dengan Kenaikan Saham Tertnggi di BEI Tahun Ini

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejumlah emiten berhasil meningkatkan performa sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang 2022.

Paling tidak ada tujuh perusahaan terbuka yang sahamnya mengalami kenaikan tertinggi.

Emiten-emiten tersebut antara lain Allo Bank (BBHI), Bank Bumi Arta (BNBA), hingga Bank Neo Commerce (BBYB).

Berikut tujuh emiten dengan kenaikan harga saham tertinggi:

1. Allo Bank (BBHI)

Melansir RTI, posisi pertama emiten dengan kenaikan paling tinggi di tahun 2021 yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dengan kenaikan 3.116,91 secara tahunan. Harga saham BBHI saat ini berada di kisaran Rp 6.950 per saham naik signifikan dibanding periode sama tahun lalau Rp 206 per saham.

Baca juga: IHSG Naik Tipis 12,54 Poin ke 6.575,44 di Awal Pekan, Investor Buru Saham Hingga Rp 364,89 Miliar

Secara tahunan, BBHI mencatatkan aksi beli asing sebesar Rp 27,82 miliar. Di tahun 2021, aksi korporasi BBHI antara lain rencana penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 10,05 miliar saham biasa dengan nominal Rp 100 per saham.

Harga pelaksanaan telah ditentukan, yaitu Rp 478 per saham.

2. PT Telefast Indonesia (TFAS)

Posisi kedua ditempati oleh PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) yang mengalami kenaikan 2.655,56 persen dari sebelumnya di level Rp 170 per saham, saat ini berada pada level Rp 5.390 per saham. Di tahun ini, TFAS telah membentuk anak usaha baru, yakni PT TFAS Digital Indonesia.

Baca juga: IHSG Naik 25,96 poin ke 6.555,55, Investor Asing Jual Bersih Rp 182 Miliar

Aksi korporasi ini telah dilakukan perseroan pada 23 Februari 2021.

Anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) ini juga berinvestasi sebesar 15 persen pada saham perusahaan jasa penyedia software di bidang logistik, PT Clodeo Indonesia Jaya.

Clodeo adalah perusahaan jasa penyedia software yang memiliki spesialisasi dalam teknologi logistik seperti JNE dan AnterAja.

3. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)

Urutan ketiga ditempati oleh PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) yang melonjak 1.283,62 persen di level Rp 1.605 per saham, dibanding periode sama tahun lalu Rp 99 per saham.

Baca juga: IHSG ke Zona Merah Usai Dibayangi Omicron, Berikut Saham-Saham yang Banyak Diobral Asing

Di tahun ini, PT Multi Artha Pratama (MAP), yang merupakan bagian dari grup Agung Sedayu melakukan akusisi 80 persen saham PANI, hal ini juga menjadi salah satu pengerek harga saham PANI.

4. Digital Mediatama Maxima (DMMX)

Di posisi keempat ditempati oleh PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dengan kenaikan 1.005,93 persen di level Rp 2.610 per saham dibandingkan dengan posisi tahun lalu Rp 199 per saham.

Di tahun ini, DMMX merencanakan ekspansi dengan meluncurkan bisnis baru untuk kendaraan bertenaga listrik (sepeda motor listrik) dan stasiun pengisian baterai bagi pengguna kendaaran listrik.

Selain itu, di tahun ini PT Sicepat Ekspres Indonesia juga menambah kepemilikan sahamnya di DMMX dari yang semula berjumlah 5,96 persen menjadi 6,05 persen, atau setara dengan 6,83 juta lembar saham.

5. PT MNC Studios International Tbk (MSIN)

Posisi selanjutnya adalah PT MNC Studios International Tbk (MSIN) yang juga meroket 1.000,56 persen di level Rp 1.970 per saham, sementara periode sama tahun lalu beradai di level Rp 146 per saham.

Penopang kenaikan harga saham MSIN ini adalah Langkah strategis perseroan di bisnis digital. Ini mencakup masuknya super-app AVOD terbesar di Indonesia yaitu RCTI+, SVOD OTT, dan Vision+.

MSIN juga akan memasukkan platform berita berbasis Artificial Intelligence Machine Learning (AIML), BuddyKu sebagai platform yang menggabungkan media sosial dengan platform berbagi info, berita dan kreativitas.

6. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA)

Kemudian, ada PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dengan kenaikan 560,28 persen di level Rp 3.560 per saham dibanding periode sama tahun lalu di level Rp 542 per saham.

Di tahun ini, BNBA melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue untuk memenuhi modal inti sesuai dengan ketentuan OJK, minimal Rp 2 triliun akhir 2022.

Untuk itu, BNBA melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 462 juta saham baru atau sekitar 16,67 persen dari jumlah saham, yang ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp 100 per saham. D

7. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)

Posisi ketujuh ada PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang melonjak 440,6 persen di level Rp 2.720 per saham, naik signifikan dibanding tahun lalu Rp 501 per saham.

Tahun ini, BBYB juga melakukan penambahan modal melalui mekanisme rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,92 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham setara dengan 25,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Adapun harga rights issue BBYB yakni Rp 1.300 per saham, dengan potensi meraup dana segar Rp 2,5 triliun. (Kiki Safitri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar 7 Saham dengan Kenaikan Harga Tertinggi Sepanjang 2021, Ada Allo Bank, Bumi Arta hingga Bank Neo"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini