Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan keberhasilan Kementerian yang dipimpinnya selama buku tahun 2021.
Erick Thohir mengatakan, program-program utama yang diinisiasi Kementerian yang dipimpinnya, berhasil dituntaskan dengan baik selama tahun 2021.
Pencapaian kinerja secara maksimal yang dimaksud meliputi sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Erick mengungkapkan, hasil kerjanya selama tahun 2021 antara lain berhasil terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Dengan terbentuknya BSI, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Bank Syariah yang besar.
Dengan total aset sekitar Rp 247 Triliun, BSI menjadi bank nomor 7 terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia.
Penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger BRI, Pegadaian, dan PNM yang diharapkan mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah.
Baca juga: Ketegasan Erick Thohir Bakal Copot Oknum BUMN yang Hambat UMKM Mendapat Apresiasi
"Ini merupakan upaya nyata dari BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respon sangat bagus di market,” papar Erick, Jumat (31/12/2021).
“Right issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana sebesar Rp 96 Triliun dan diakui sebagai right issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia," lanjutnya.
Tak hanya itu, di sektor logistik, Kementerian BUMN juga sukses melakukan terobosan untuk menekan biaya logistik di Indonesia.
Yakni penggabungan PT Pelindo I-IV yang telah diupayakan selama 20 tahun telah berhasil pada Oktober 2021.
Dengan penyatuan tersebut, Pelindo kini menjadi operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp 112 triliun.
Kemudian, torehan di tahun 2021 menyangkut penyelesaian kasus Jiwasraya.
Baca juga: Erick Thohir Ajak Generasi Muda Kaum Rebahan Bangkit Manfaatkan Era Digital
Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.
Jelang akhir tahun, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama Jiwasraya berhasil diselamatkan dan dipindahkan menjadi nasabah ke Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.
"Tentu keberhasilan di tahun 2021 ini harus disyukuri. Kami tidak boleh berpuas diri,” papar Erick.
“Hal ini harus menjadi pelecut semangat agar kami terus bekerja, berkontribusi, dan menorehkan prestasi di tahun-tahun mendatang," pungkasnya