News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kiat Sukses Bekerja Buat Pemula: Harus Jujur dan Hati-hati Gunakan Media Sosial

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Interview perusahaan untuk penerimaan calon karyawan.

Laporan Wartawan Tribunnew.com, Eko Sutriyanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kasus virus corona melandai, aktivitas bisnis mulai menggeliat lebih kencang. Sejumlah perusahaan juga mulai merekrut karyawan baru.

Belajar dari pandemi, sejumlah perusahaan memilih melakukan rekrutmen karyawan via online.

Wiwik Wahyuni Chief Human Resources Home Credit mengatakan, saat ini rekrutmen secara kandidat karyawan secara online jadi pilihan namun ada pula yang dilakukan wawancara langsung.

"Berdasarkan pengalaman, kandidat yang direkrut secara daring ataupun offline sama saja dari segi kualitasnya," kata Wiwik kepada Tribunnews.com belum lama ini.

Wiwik menekankan melihat calon karyawan adalah segi kualitas, pengalaman, potensi, apa yang mereka pernah lakukan sehingga ketemu muka maupun secara daring tidak ada bedanya.

Baca juga: Industri FMCG Taklukkan Pandemi Melalui Transformasi Digital dan Penguatan Inovasi

Lalu apa saja yang perlu dipersiapkan saat wawancara sehingga harapannya bisa lolos saat perekrutan secara daring maupun offline?

1. Jujur dalam membuat curriculum vitae (CV)

Baik melamar proses melamar kerja baik secara online maupun offline, untuk melamar pekerjaan perlu dipersiapkan curriculum vitae (CV) sebelum nantinya ke proses  interview secara daring.

Baca juga: Mau Melamar Pekerjaan? Simak Tips Cara Membuat CV yang Baik

Dalam proses penulisan CV ini, jangan sekali-sekali berbohong. "Kuncinya harus jujur, tidak perlu berbunga-bunga karena biasanya bisa ketahuan," katanya.

2. Foto Tak Jadi Ukuran 

Secara umum, perekrut yang benar tak jadikan  foto dalam surat lamaran sebagai ukuran sehingga calon karyawan tidak perlu melampirkan pas foto ataupun foto lebay dalam surat lamarannya selama tidak diminta sebagai syarat.

Baca juga: 9 Website Penyedia Template CV Lamaran Kerja Menarik dan Gratis, Ini Cara Membuatnya

Toh, nantinya calon karyawan kalau memang dianggap cocok atau tepat mengisi pekerjaan itu tentunya akan dipanggil untuk proses seleksi lanjutan yakni wawancara, baik secara daring maupun tatap muka langsung.

3. Bicara runtut saat wawancara

Setelah CV diterima, proses rekrutmen biasanya berlanjut ke wawancara, baik secara daring maupun offline.

Proses wawancara ini sangat menentukan, seorang bisa lolos atau tidak, pewawancara bisa mengetahui kandidat jujur atau tidak saat membuat CV. 

Saat melakukan wawancara, calon karyawan seorang harus mampu bicara secara runtut dan jelas.

"Kandidat harus sampaikan apa adanya, jika baru lulus ya sampaikan aktivitas di dunia pendidikan sedangkan yang sudah pengalaman tentunya sampaikan apa yang dilakuan sebelumnya.

"Kandidat harus menyampaikan apa yang dia bisa ke perusahaan nanti mereka berikan jika diterima sebagai karyawan nanti," katanya.

4. Jangan Gelisah dan harus Antusias

Saat wawancara baik secara online maupun offline harus antusias, jangan gelisah.

Kandidat harus mampu menghidupkan suasana, baik saat berbicara maupun saat mendengarkan.

Ada baiknya, kandidat karyawan mendengarkan pewawancara dengan bahasa tubuh, seperti mengangguk bila perlu, condongkan tubuh ke depan, tersenyum dan gerakan seminimal mungkin.

5. Perlu Latihan

Perekrut karyawan umumnya kurang bersemangat saat kandidat karyawan dalam memberIkan jawaban saat wawancara cenderung membosankan atau kandidat tidak antusias.

Untuk itu, kandidat sebaiknya mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum saat wawancara dan ajak pewawancara tetap terlibat.

Jadi perlu latihan sebelum wawancara sehingga saat wawancara nanti bisa rileks dan apa yang disampai bisa diterima secara jelas oleh pewawancara.

6. Hati-hati dalam Bersosial Media

Di era sekarang hampir semua orang memiliki sosial media sehingga salah satu yang menjadi pertimbangan perekrut adalah bagaimana kandidat karyawan ber-sosial media.

Bisa jadi saat menerima CV kandidat sebagai syarat, perekrut karyawan 'intip' sosial media calon karyawan dan menentukan apakah lanjut dalam proses wawancara daring.

"Perusahaan perekrut juga memberikan perhatian bagaimana seorang cara kandidat bicara atau menulis di sosmed karena berkaitan dengan attitude.

Makanya harus hati-hati dalam bersosial media karena perusahaan pasti akan melihat," katanya.

7.  Berikan yang Terbaik Saat Pelatihan

Usai dinyatakan lolos wawancara, umumnya calon karyawan menjalani proses pelatihan sesuai dengan jobs desk masing-masing.

Persoalan yang sering dihadapi perusahaan yang ingin merekrut karyawan, apalagi jumlahnya ribuan dalam sekali rekrutmen dibutuhkan peran pihak ketiga untuk melakukan seleksi.

Wiwik Wahyuni mengatakan, perusahaannya belum lama ini pernah melakukan rekrutmen ribuan orang sebagai tenaga collecting. 

Kondisi ini tak mungkin dikerjakan sendiri sehingga Home Credir juga libatkan beberapa vendor yang tidak hanya merekrut tapi juga siap kerja. 

"Pihak ketiga ini yang nantinya yang bantu mempersiapkan calon karyawan, memberikan pelatihan sesuai dengan jobs desk masing-masing misalnya mengajarkan bagimana menjadi penagih yang baik, kalau tenaga operator telepon cara ngomong yang baik pada nasabah," katanya. 

Sehingga proses pendidikan atau pelatihan harus menjadi perhatian calon karyawan dengan mengikuti sebaik-baiknya sehingga nantinya bisa bekerja seperti yang diharapkan perusahaan perekrut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini