Bernardus pun menyayangkan tindakan Pemerintah yang tidak memanfaatkan dasar keilmuan dan keahlian profesi.
Oleh karenanya, dia meminta agar profesi yang dilibatkan perlu didukkan dan harus disesuaikan dengan sertifikasi keprofesiannya.
Hal ini baik dari sisi perencanaan serta kawasan dan makro oleh perencana kota, desain meso oleh desainer kota, serta bangunan oleh arsitek.
Dengan demikian, desain kawasan akan merujuk pada rencana makro dan visi regional seperti superhub IKN.
Sehingga, desain bangunan pun akan sesuai arahan arsitektural desain kawasan meso dan kaidah-kaidah seperti green building (bangunan hijau), hemat energi, dan lain-lain yang tidak sembarang membuat desain dengan mengedepankan estetika.
"Di dalam perencanaan IKN ini akan jadi etalase dunia. Sehingga, harus betul-betul dipikirkan dan direncanakan arahan desainnya.
Jangan emosional, karena perencanaan IKN (bersifat) jangka panjang, jadi harus kredibel dan teruji, bukan karya eksperimental," tandas Bernardus. (Suhaiela Bahfein)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perencanaan IKN Dikritik, Tidak Sesuai Tata Urutan Keilmuan"