Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Situasi ini memberikan tantangan berat bagi perekonomian, namun berdampak positif pada peningkatan pemanfaatan teknologi digital di berbagai sektor, termasuk industri asuransi.
Masyarakat yang sebelumnya terbiasa membeli produk asuransi secara konvensional, sekarang beralih ke platform digital yang dimiliki perusahaan insurtech.
Baca juga: Asuransi Properti Diprediksi Tumbuh di 2022
"Insurtech lantas menjadi katalisator dalam membangun dan memperluas akses masyarakat terhadap produk asuransi," kata Co-founder sekaligus Chief Operating Officer (COO) Fuse, Ivan Sunandar dalam keterangannya, Senin (10/1/2022).
Fuse sendiri merupakan platform insurtech yang memiliki bisnis model paling komprehensif untuk memasarkan produk asuransi, mulai dari B2A (Bussiness to Agent/ Broker), B2C comparison, dan B2B2C (asuransi mikro dan financial institute).
"Kami merancang aplikasi Fuse Pro, yang memberdayakan partner (tenaga pemasar) untuk menjual asuransi secara cepat, mudah dan online," katanya.
Fuse Pro mendigitalisasi asuransi, sekaligus membantu partner mengalihkan bisnis konvensional menjadi online.
Baca juga: Asuransi Rangka Kapal Diperkirakan Mengalami Pertumbuhan di 2022
Menggunakan sistem one-stop solution, seluruh informasi yang dibutuhkan dalam proses transaksi asuransi bisa dilakukan melalui Fuse Pro.
Fuse kini memiliki lebih dari 60 ribu partner yang menggunakan dan mendapatkan manfaat aplikasi Fuse Pro.
"Kami meyakini keberadaan partner tidak akan terdisrupsi oleh perkembangan teknologi. Partner punya peran penting dalam menjembatani defisit kepercayaan antara perusahaan asuransi dan nasabah," katanya.
Edi Suharno warga Depok, Jawa Barat ini sebelumnya menjalankan bisnis asuransi konvensional, lalu bergabung menjadi partner Fuse Pro pada tahun 2018.
Edi mengakui, aplikasi ini meningkatkan penjualan produk asuransi secara signifikan karena menjangkau pasar yang lebih luas.
Edi kini bahkan mengelola tim yang terdiri dari lima orang untuk fokus menjual produk asuransi menggunakan aplikasi Fuse Pro.
Sebelum bergabung menjadi partner Fuse Pro, pendapatan premi bruto (gross written premium/ GWP) yang saya kumpulkan lebih dari Rp 3 miliar per tahun.
Dengan adanya Fuse Pro, saya bisa mengumpulkan GWP lebih dari Rp 8 miliar per tahun, karena prosesnya online dan sangat cepat.
"Bonus dan komisi yang ditawarkan juga selalu menarik. Berkat Fuse, tahun lalu saya bisa beli rumah Rp 800 juta secara tunai," ungkap Edi.
Partner Fuse Pro lainnya, Kevin Juwono mengatakan, kecanggihan Fuse Pro membuat penjualan asuransi kini lebih efektif dan efisien.
"Teknologi yang dikembangkan Fuse membuat proses administrasi, penawaran, arsip polis dan pembayaran bisa dilakukan secara online," katanya.
Ivan optimistis semakin banyak partner Fuse Pro yang bergabung.
Selain memiliki platform teknologi terdepan, Fuse juga selalu mengupayakan yang terbaik untuk mendukung partner dalam menawarkan produk dan layanan terbaik ke nasabah.
"Kami membuka kesempatan bagi semua orang untuk menjadi partner Fuse Pro, untuk cuan maksimal alias mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Bahkan, mendapatkan kesempatan untuk pensiun dini sekaligus melindungi keuangan Anda dari risiko apapun," kata Ivan.