News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Profil Changpeng Zhao, CEO Binance yang Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia Berkat Crypto

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Changpeng Zhao, CEO Binance Holdings.

Zhao meluncurkan perusahaan Binance pada Juli 2017, setelah dana $15 juta dikumpulkan selama penawaran koin awal.

Dalam waktu kurang dari delapan bulan, Zhao mengembangkan Binance menjadi pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, per April 2018.

Baca juga: Lindungi Investor, Wamendag Dorong Kehadiran Bursa Crypto

Masuk Majalah Forbes

Majalah Forbes menempatkan Zhao di urutan ketiga dalam daftar "Orang Terkaya Di Mata Uang Kripto", pada Februari 2018.

Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $ 1,1 miliar pada September 2018.

Binance mencapai total volume perdagangan $2 triliun pada 2020, dan Binance Coin (BNB) sekarang menjadi cryptocurrency terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar.

Basis perusahaan Binance sementara ini berada di Singapura.

Peringkat Zhao versi Majalah Forbes

1. Peringkat 22, untuk 50 Orang Terkaya Singapura 2021

2. Peringkat 1664, untuk Miliarder 2021

3. Peringkat 5 dalam Daftar Orang Kaya Crypto 2021

4. Peringkat 216 dalam Daftar Orang Kaya China 2018

- Sumber Kekayaan: Pertukaran mata uang kripto dan Self Made

- Tempat tinggal: Singapura, Singapura

- Kewarganegaraan: Kanada

Baca juga: BCA Bantah Keterkaitan Binance Holdings Yang Akan Buat Perusahaan Patungan di Indonesia

Awal Ketertarikan pada Cryptocurrency

Awalnya, ketertarikan Changpeng Zhao pada cryptocurrency bermula pada 2014, saat dia bermain poker dengan temannya.

Saat itu, dia mengenal Bitcoin dan mulai berinvestasi di dalamnya.

Dia bahkan menjual rumahnya untuk membeli Bitcoin.

Zhao lalu menambahkan pengalaman sesuai minatnya dengan bekerja di berbagai perusahaan.

Bijie Tech yang perlahan menghilang ternyata berkembang sebagai Binance.

Semua manajemen puncak dan sumber daya dari perusahaan sebelumnya mulai menyusun Binance.

Kontroversi Binance

Changpeng Zhou juga dikenal sebagai CZ, disebutkan dalam gugatan terhadap Binance dengan tuduhan Binance memfasilitasi pencucian lebih dari $9 juta, pada September 2020, dikutip dari Globalny.

Dikutip dari Business-Standard, setelah dilarang beroperasi di China, perusahaan Zhao menghadapi penyelidikan regulasi secara global.

Departemen Kehakiman dan Internal Revenue Service AS sedang menyelidiki apakah satu entitas yang dikendalikan Zhao, Binance Holdings, adalah saluran untuk pencucian uang dan penghindaran pajak, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Namun, Juru bicara DOJ dan IRS menolak berkomentar.

Masa depan Binance mungkin bergantung pada apakah ia dapat berdamai dengan regulator dunia dan menemukan lokasi yang ramah untuk mendirikan kantor pusatnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Binance

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini