Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hitachi Energy menghadirkan gardu induk digital 150 kilovolt canggih untuk mendukung perusahaan listrik Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB).
Gardu induk baru ini akan berkontribusi untuk memastikan kualitas daya yang andal dan mendukung pembangunan ekonomi yang lebih maju di Jawa Timur, serta berkontribusi untuk tujuan pembangunan keberlanjutan secara jangka panjang dan lebih luas.
Massimo Danieli, Managing Director Grid Automation, Hitachi Energy mengatakan, gardu digital ini juga mendukung transisi Indonesia ke masa depan rendah-karbon dengan mengintegrasikan energi terbarukan secara baik dan juga berkontribusi pada dekarbonisasi jaringan listrik di kawasan ini.
"Proyek ini adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah sistem digitalisasi memainkan peran kunci dalam membentuk sistem tenaga listrik dan menegaskan komitmen kami untuk mendukung masa depan energi berkelanjutan di Indonesia," kata Massimo.
Baca juga: Hitachi ABB Power Grids Kenalkan Fleksibilitas dan Efisiensi Jaringan Energi Lewat Ekosistem TXpert
Ditambahkannya, dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar, ini adalah gardu digital terbesar dari jenisnya di Indonesia timur, dengan proyek yang dimulai 2020 dan selesai selama tahun 2021 yang penuh dengan tantangan.
Baca juga: Ekonomi Kembali Pulih Pada 2022, Ini Dampaknya pada Sektor Energi
General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Djarot Hutabri EBS mengatakan, melalui gardu digital ini, operator dapat mengambil data secara riil (real time) tentang listrik yang mengalir dalam jaringan sehingga bisa mengantisipasi dan mengambil keputusan lebih cepat.
"Ini menjadi penting untuk ketahanan dan kestabilan jaringan kelistrikan khususnya untuk mendukung kawasan industri yang sangat strategis di Jawa Timur ini,“ ujar Djarot.
Baca juga: Bagaimana Menerapkan Konsep EPU untuk Tingkatkan Produktivitas dan Hemat Energi pada Pabrik?
Gardu Induk Digital ini juga memungkinkan untuk meningkatkan keandalan, serta mengintegrasikan bentuk energi baru yang lebih bersih, dan memberikan layanan energi dengan cara yang lebih cerdas dan lebih aman.
Gardu Induk 150kV Kawasan Industri Sidoarjo mensuplai Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) seluas 298 hektar, yang mencakup perusahaan manufaktur besar, ke jaringan PLN sebagai bagian dari upaya Indonesia membangun infrastruktur yang tangguh dan mewujudkan manfaat industri 4.0 .
Baca juga: Belum Penuhi DMO, Perusahaan Tidak Dapat Izin Mengekspor Batubara
Peningkatan keandalan gardu digital akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi lebih lanjut di Provinsi Jawa Timur, yang menyumbang hampir 15 persen dari produk domestik bruto nasional, kontributor tertinggi kedua setelah ibu kota, Jakarta.
Gardu induk baru di KIS didasarkan pada protokol komunikasi terbaru untuk kontrol, perlindungan, dan otomatisasi.
Penggunaan proses jaringan komunikasi memungkinkan pertukaran dua arah data digital secara terus menerus antara peralatan primer, peralatan perlindungan, sistem SCADA dan pusat kontrol regional.
Kontrol tingkat stasiun dicapai melalui solusi otomatisasi daya MicroSCADA Hitachi Energy, di mana PLN bisa mendapatkan hasil yang cerdas dan otomatis, sehingga meningkatkan ketersediaan dan ketahanan infrastruktur daya mereka.