Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (MAS) akan mengalokasikan 94 persen dana hasil penawaran umum saham (initial public offering/IPO) untuk ekspansi.
Perusahaan distributor mur dan baut nasional itu, berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada akhir Januari 2021 dengan melepas 1,45 miliar saham atau 30,21 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Calon emiten yang akan gunakan kode BAUT, menetapkan harga penawaran umum saham senilai Rp100 per lembar dengan target raihan dana IPO mencapai sekitar Rp 145 miliar.
Baca juga: Saham Jatuh, Elon Musk Hingga Mark Zuckerberg Kehilangan Kekayaan
Direktur Utama MAS Simon Hendiawan, mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja.
“Terutama untuk pembelian persediaan dalam mendukung rencana ekspansi perusahaan membuka gerai pemasaran di sejumlah kota di Indonesia,” kata Simon, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, perseroan juga akan menyediakan produk baru, di antaranya full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw, serta hand tools.
Adanya produk baru tersebut, kata Simon, dapat membuat kegiatan usaha perseroan menjadi lebih berkembang untuk ke depannya, apalagi saat ini permintaan (demand) baut di Indonesia masih lebih tinggi dari pasokan.
"Permintaan lebih tinggi dari pada pasokan, itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," ujar Simon.
Baca juga: Dag dig dug Tunggu Putusan The Fed, Bursa Asia Senin Pagi Ini Kompak Melemah
Adapun sisa dana IPO MAS sekitar 6 persen akan dialokasikan untuk pembayaran utang usaha kepada pemasok, yaitu NA Fasteners Pte Ltd yang juga salah satu pemegang saham perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.