Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap Lulusan Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dapat membangun dan mengembangkan ekosistem bisnis yang rendah emisi karbon supaya bisa mengatasi berbagai krisis energi akibat perubahan iklim global.
Hal itu dikatakan dalam acara 47th Graduation 2022 IPMI International Business School, dikutip Kamis (27/1/2022).
“Sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan oleh Kampus IPMI hari ini dapat berkontribusi terhadap lingkungan dengan menciptakan bisnis yang menjaga kualitas dan keberlanjutan dari planet, people, dan prosperity," ujarnya.
Baca juga: Viral Parkir Bus Wisata Rp 350 Ribu, Ini Reaksi Wakil Wali Kota Yogyakarta hingga Sandiaga Uno
Ia menekankan pemerintah berkomitmen mewujudkan pariwisata ramah lingkungan melalui pengawalan program Carbon Footprint Calculator dan Offsetting (CFCO).
“Lulusan IPMI harus berkontribusi pada masa depan bangsa dan mendukung keberlangsungan ekonomi berkelanjutan yang sesuai dengan tren pariwisata yakni personalized, customized, localize, dan smallers impact," tutur Sandiaga.
Menteri Sandiaga menambahkan, ekosistem bisnis di sektor pariwisata Indonesia telah menyumbang 8 persen emisi karbon dunia.
Baca juga: Sandiaga Uno: Wisatawan Nusantara Bakal Jadi Penggerak Pemulihan Sektor Pariwisata
Roda perekonomian itu berasal dari penggunaan transportasi, baik jalur darat, laut, maupun udara.
Ekonom Senior Prof. Emil Salim yang juga menghadiri 47th Graduation 2022 IPMI International Business School menambahkan, lulusan IPMI bisa menjadi pemegang kunci inovasi pengembangan ekonomi hijau yang mampu mencegah dampak pemanasan global.
Baca juga: Viral Tarif Parkir Bus di Yogya Rp 350 Ribu, Sandiaga: Nah ini Namanya Getok
Pasalnya, jika model bisnis tidak menerapkan ekonomi hijau, maka akan sulit bagi Indonesia untuk lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
"Pemerintah sedang menyiapkan potensi-potensi terbaik bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045 melalui ekonomi hijau dan rendah karbon. Jadi, masih ada waktu 23 tahun bagi kalian untuk membangun bangsa ini menjadi negara maju," ucap Mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup itu.
Rektor Sekolah Tinggi Manajemen IPMI Prof. M. Aman Wirakartakusumah mengatakan, IPMI telah mengembangkan program studi Professional Bachelor of Business Administration (Pro BBA – Kelas Profesional) yang diperuntukkan bagi para profesional korporat, pelaku bisnis & kewirausahaan, serta praktisi Start-Up.
“IPMI juga mendirikan sebuah inkubator dan akselerator Start-Up bernama InnoLab, yang bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Investment Gallery,” terangnya.