Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ada yang berbeda di sepanjang jalan Rawa Belong, Jakarta Barat setiap menjelang Imlek. Puluhan pedagang ikan bandeng berjejer di pinggir jalan.
Beberapa hari menjelang Imlek, sebagian masyarakat sengaja berjualan ikan Bandeng yang banyak diburu oleh masyarakat Betawi dan Tionghoa untuk menjalankan tradisi.
Bahkan ada yang berganti profesi seperti salah seorang penjual ikan bandeng bernama Ila. Perempuan asli Jawa ini tadinya malah berjualan sayur.
Baca juga: Resep Siu Mie, Hidangan yang Cocok Disantap saat Tahun Baru Imlek
Ia mengaku setiap tahunnya membantu orangtuanya untuk berjualan ikan bandeng mendekati hari Imlek.
"Jual musiman aja, pas Imlek aja kalau dagang di Rawa Belong. Sebelumnya dagang sayur. Ini khas orang Cina dan Betawi," ungkap Ila saat diwawancarai Tribunnews, Sabtu (29/1/2022).
Ia pun menyebutkan biasanya pada masyarakat etnis Tionghoa, ikan Bandeng disajikan untuk sembahyang. Atau bisa saja dihidangkan untuk makan bersama keluarga.
Baca juga: Arti Gong Xi Fa Cai Bukan Selamat Tahun Baru, Ini Arti Sebenarnya, Ucapan & Asal-usul Kata Imlek
Salah satu olahan masakan yang sering menggunakan ikan bandeng adalah pindang. Sedangkan untuk orang Betawi, ikan bandeng diserahkan pada orang yang lebih tua atau mertua.
Nyatanya, beralih profesi sementara ini dapat meraup rezeki yang lumayan. Untuk hari ini saja ia mengaku sudah meraup Rp 2 juta. Jika sedang ramai, Ila mengaku bisa meraup omset 8 juta perharinya.
"Biasanya puncaknya besok sama Senin. Pada hari puncak, bisa 7-8 juta sehari. Kalau sepi minim 2-3 juta sehari. Sekilonya Rp 50 ribu. Kalau yang dua kilo satunya Rp 100," kata Ila menambahkan.
Baca juga: Suasana Wihara Dharma Bakti Menjelang Tahun Baru Imlek
Ia pun menyebutkan jika memang sebelum terjadi pandemi, penjualan ikan bandeng lebih ramai. Namun Ila menyebut, tetap ada pembeli yang membeli ikan bandeng dikarenakan adanya tradisi.
Ila pun mengaku merasa senang dan berharap, semua ikan bandengnya dapat terjual.