Hingga akhir 2021, penyaluran kredit Bank BCA dan entitas anak mencapai Rp 637,0 triliun, atau naik 8,2% yoy.
Penyaluran kredit terjadi di hampir semua segmen, terutama ditopang segmen korporasi dan KPR.
Sejalan dengan pencapaian itu, kredit korporasi naik 12,3% yoy mencapai Rp 286,5 triliun dan menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.
KPR, yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2% yoy menjadi Rp 97,5 triliun.
Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8% yoy menjadi Rp 195,8 triliun.
Baca juga: Daftar Lengkap Pemain Ganda Putri PBSI 2022, Apriyani Punya 2 Partner, Persiapan Greysia Pensiun?
Sementara itu, KKB terkoreksi 2,4% yoy menjadi Rp 36,0 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2% yoy menjadi Rp11,8 triliun.
Total portofolio kredit konsumer naik 5,1% yoy menjadi Rp 148,4 triliun.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
LAR turun ke 14,6% di tahun 2021, dibandingkan dengan 18,8% di tahun sebelumnya.
NPL terjaga sebesar 2,2% didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1% yoy mencapai Rp 767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6% dari total dana pihak ketiga.
Deposito juga tumbuh 6,1% yoy menjadi Rp 208,9 triliun. Secara keseluruhan, total DPK 16,1% yoy menjadi Rp 975,9 triliun.
"Sehingga turut mendorong total aset BCA naik 14,2% yoy mencapai Rp 1.228,3 triliun.
Solidnya pendanaan CASA ditopang oleh kepercayaan nasabah, serta kemudahan dan keandalan bertransaksi," terangnya. (Ferrika Sari)