Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen meningkatkan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak melalui program pembangunan rumah bersubsidi.
Peran aktif asosiasi pengembang, swasta, perbankan dan masyarakat terus didorong, mengingat sektor perumahan properti menjadi satu di antara leading sector atau lokomotif dalam menopang pemulihan ekonomi nasional (PEN) dampak pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, sektor properti dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi karena memiliki efek berganda besar dalam menggerakan sektor lainnya, sehingga juga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat.
Baca juga: Sektor Properti Mulai Pulih, LPKR Siap Genjot Kinerja di 2022
"Pemulihan ekonomi nasional memerlukan komitmen dari semua stakeholder untuk mendukung inovasi kebijakan yang dibuat pemerintah dalam rangka meningkatkan supply dan demand perumahan di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (6/2/2022).
Demi mendorong pemulihan ekonomi tersebut, Kementerian PUPR membutuhkan dukungan stakeholder perumahan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor properti yang berimbang, mulai dari menengah ke atas sampai menengah ke bawah.
Baca juga: Pengembang Asing Diharapkan Bermain di Indonesia, Dipercaya Membuat Industri Properti Tambah Maju
Hal tersebut karena pandemi Covid-19 menyebabkan terjadi penurunan daya beli masyarakat, terutama pada segmen menengah ke bawah atau MBR.
"Dana APBN untuk alokasi anggaran perumahan terbatas, sehingga belum mampu menyelesaikan seluruh kebutuhan MBR terhadap perumahan. Untuk itu, pemerintah berusaha menggandeng peran aktif dari asosiasi pengembang, sektor swasta, perbankan dan masyarakat untuk turut membangun sektor properti," pungkas Iwan.