News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

STAA Targetkan Himpun Dana Rp 530,6 Miliar dari IPO

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi saham.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon emiten PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) akan mengembangkan industri hilir sawit dengan menggunakan seluruh dana dari hasil berencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).

Mereka berencana untuk melakukan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 877,07 juta saham.

Jumlah ini setara 8,06% dari modal disetor setelah penawaran umum perdana saham.

Calon emiten dengan kode saham STAA ini memasang harga penawaran sebesar Rp 470 sampai Rp 605 per saham.

Baca juga: IHSG Perkasa Dibuka Tembus 6.864, Investor Asing Koleksi Saham Telkom, BNI dan BRI

Dus, jumlah seluruh dana segar yang terhimpun dari aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya Rp 530,62 miliar.

Perseroan akan menggunakan seluruh dana dari Penawaran Umum Perdana Saham untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan industri hilir anak usaha yaitu PT Sumber Tani Oils & Fats (STAOF) di atas lahan seluas 42,6 Ha.

Baca juga: Pengguna Aplikasi Pluang Bisa Berinvestasi Saham Google, Facebook hingga Apple

“Penggunaan dana IPO ini kita tujukan dalam pengembangan grup usaha kita di industri turunan lanjutan, yaitu industri hilir dengan membangun refinery di Lubuk Gaung Riau melalui anak perusahaan kami. Nantinya akan ada pengembangan refinery tangki timbun dan fasilitas dermaga, dengan begitu operasional kita akan lebih terintegrasi,” kata Presiden Direktur STAA Mosfly Ang secara virtual Rabu, (9/2/2022).

Adapun rincian penggunaan dana IPO antara lain, sekitar 54 persen akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/hari membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023.

Kemudian, sekitar 23 persen dana IPO juga akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkiran target penyelesaian pada Oktober 2023.

Selanjutnya, 23 persen lagi akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yangmembutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkirakan rampung pada Oktober 2023.

“Potensi industri refinery akan semakin tinggi di masa depan karena industri refinery dapat diolah lebih lanjut menjadi produk minyak sawit yang lebih hilir. Karena, pintu gerbang hilirisasi kelapa sawit adalah industri refinery, yakni industri yang mengolah CPO maupun CPKO menjadi produk seperti Olein, Stearin dan PFAD (palm fatty acid distillate),” tambah dia.

Sebagian berita tayang di Kontan dengan judul: Sumber Tani Agung Resources Segera IPO, Begini Prospeknya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini