Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, aplikasi Dagangan telah melayani lebih dari 100 ribu transaksi dan menjangkau lebih dari 8.000 desa di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ryan Manafe, CEO dan Co-founder Dagangan mengatakan, tak berhenti di wilayah itu, mereka akan terus memperluas cakupan operasionalnya, baik di Jawa maupun luar Pulau Jawa.
"Sehingga lebih banyak lagi penduduk rural di Indonesia yang dapat menikmati layanannya," kata Ryan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/2/2022).
Dikatakannya, Dagangan, startup social commerce berbasis teknologi asal Indonesia yang fokus melayani masyarakat di wilayah rural, memungkinkan masyarakat pedesaan sehingga dapat berbelanja dari rumah dan barang belanjaannya dikirim langsung dalam 1x24 jam tanpa ongkos kirim.
"Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan Dagangan menjadi opsi yang menguntungkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di desa maupun daerah kecil lainnya yang harus menempuh waktu hingga 2-3 jam perjalanan hanya untuk berbelanja di kota terdekat," katanya.
Salah satu pengguna Dagangan, Suherna dari Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, Brebes, membenarkan hal ini.
"Biasanya saya membutuhkan waktu 2-3 jam untuk menuju pasar dan membeli stok kebutuhan pokok. Namun, semenjak menggunakan aplikasi Dagangan, saya dapat menghemat waktu dan biaya. Saya bisa belanja dari rumah dan barang pesanan langsung diantar ke rumah," ungkap Suherna.
Baca juga: Tips Membangun Perusahaan Rintisan Startup Hadapi Tantangan Digital
Garap Wilayah Tier 3 dan 4
Hal ini mengacu kepada fakta bahwa tiga dari lima orang Indonesia, pemegang ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tinggal di luar wilayah perkotaan.
"Hal ini menjadikan Dagangan, yang memilih untuk memfokuskan operasionalnya pada area Tier 3 dan 4, memiliki posisi yang kuat dalam rantai nilai pasok," kata Ryan.
Berangkat dari adanya kesenjangan terhadap akses kebutuhan sehari-hari di wilayah pedesaan, Dagangan mengimplementasikan model operasional hubs-and-spoke.
Startup ini menjalin sinergi dengan tokoh masyarakat, pengusaha lokal, dan UMKM, di daerah pedesaan yang memegang peranan penting dalam berinteraksi dengan warga sekitar.
Pendekatan ini dinilai tepat dan efisien terutama untuk penetrasi ke daerah rural yang sebelumnya sulit dijangkau.