News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Goreng

Mendag Lutfi Sebut Bakal Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendag Lutfi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor minyakgoreng curah di kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (17/2).

TRIBUNNEWS.COM, MAKASAR - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan inspeksi mendadak atas kelangkaan minyak goreng (migor) di Makassar, Sulawesi Selatan. Dari inspeksi tersebut, ia kehilangan kesabaran karena melihat langsung pelaku usaha yang menimbun minyak goreng.

Jajaran Kemendag mengaku akan segera mengambil tindakan hukum tegas terhadap pelaku yang terbukti menimbun minyak goreng.

"Saya ingatkan sekali lagi Kementerian Perdagangan akan tindak tegas dan menyeret para pelaku nakal penimbun minyak goreng ke ranah hukum," kata Lutfi.

Baca juga: Cerita Seorang Ibu Tempuh Perjalanan 12 Jam untuk Mendapatkan Minyak Goreng

Inspeksi Kementerian Perdagangan secara mendadak ini serempak dilakukan ke sejumlah daerah di Indonesia. Dalam inspeksi ini, Lutfi didampingi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana saat sidak dan pemantauan ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga ikut serta dalam inspeksi ini.

Rombongan tersebut memantau dua pasar di Makassar. Pertama, Pasar Terong, Wajo Baru, Bontoala. Kedua, Pasar Pabaeng-baeng, Tamalate. Di kedua pasar ini, Mendag banyak berinteraksi dengan pedagang. Sejumlah pertanyaan pun dilayangkan mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu untuk mengetahui kondisi rill di lapangan.

Baca juga: Cerita Pengusaha Kerupuk Niat Beli Minyak Goreng Malah Dikirimi Puluhan Liter Kuah Soto

Hasilnya, migor curah dengan harga terjangkau tersedia di kedua pasar terbesar di Makassar ini. Hanya saja, migor kemasan premium dan sederhana masih sulit ditemukan. "Mudah-mudahan paket premium datang merk Filma siang ini dari pelabuhan. Saya meminta kepada distributor untuk menyebarkan ke seluruh pedagang," tutur Lutfi.

Lutfi memastikan, tidak ada masalah dengan stok migor. Hanya saja, kebijakan yang ia menerbitkan belakangan ini memerlukan waktu untuk menyesuaikan harga. Sebab itu, tujuannya ke Makassar untuk memastikan distribusi lancar dan barang tersedia.

Adapun temuan di lapangan, harga migor curah sudah berada di level Rp 11.500 per liter. Sehingga suplai akan kembali normal. Lutfi bangga, sejumlah pedagang sudah mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah. Justru yang belum stabil itu adalah suplainya. Sehingga, harga belum bisa disamakan.

Namun, kondisi seperti ini bisa kembali pulih dalam seminggu ke depan. Terlebih, semua sudah dikalkulasi dengan matang. "Jadi, kalau hitungan Februari itu, kita memerlukan 280 juta liter. Sampai tiga hari kemarin sudah dipenuhi sepertiganya," ujar Lutfi.

Suplai sebanyak 60 juta liter sudah mulai didistribusikan. "Jadi mudah-mudahan dalam 12 hari ke depan sebelum akhir bulan harga akan normal," harap Lutfi.

Usai memantau harga di pasar, Lutfi kemudian bergegas melakukan sidak ke sebuah storage atau penampungan minyak di dekat pelabuhan. Di sana, terdapat dua distributor minyak curah: PT Sawit Tunggal Arta Raya (STAR) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART).

Rupanya, Lutfi mendapat kabar bahwa PT STAR menahan migor curah yang membuat pasokan ke sejumlah pedagang tersendat. "Sudah comply dan ada yang harus ikut peraturan. Jadi pakai marah-marah sedikit," kata mantan kepala BKPM ini. Tetapi ia menegaskan ini mesti dikerjakan karena keadaan saat ini sedang darurat.

Mendag meminta PT STAR segera mendistribusikan migor curah ke sejumlah pasar di Makassar. Lutfi juga mengingatkan, harga yang dijual di bawah Rp 11.500 per liter. Hal ini adalah penetapan pemeirntah, sesuai HET kepada konsumen.

Lutfi ingin suplai yang ada bukan hanya untuk sebatas kota Makassar. Melainkan seluruh kabupaten/kota di Sulsel. Itu yang dilakukan PT SMART. Bahkan perusahaan yang terafiliasi Sinarmas itu mengirim sampai ke Baubau. "Jadi saya minta tolong sama mereka di sebelah itu (PT STAR) saya perintahkan untuk keluarkan truk tangki sekarang juga untuk jual di Pasar Terong," kata dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini