Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina semakin membebani pasokan chip semikonduktor di tengah krisis yang telah menyebabkan gangguan produksi global bagi perusahaan teknologi dan pembuat mobil selama lebih dari setahun.
Rusia dan Ukraina adalah sumber penting gas neon dan paladium yang digunakan untuk memproduksi chip semikonduktor.
Baca juga: Sederet Fakta Serangan Rusia ke Ukraina: Alasan Putin hingga Sanksi Barat dan Uni Eropa
Menurut Techcet, perusahaan riset pasar yang berbasis di California mengatakan, pasokan neon AS yang digunakan untuk proses litografi pembuatan chip, hampir seluruhnya berasal dari Ukraina dan Rusia.
Rusia memproduksi neon, gas yang merupakan produk sampingan dari manufaktur baja, yang kemudian dipasok dan dimurnikan oleh perusahaan khusus Ukraina. Harga neon melonjak 600 persen sejak terakhir kali Rusia menginvasi Ukraina pada 2014.
“Ini akan berdampak,” Presiden dan CEO Techcet Lita Shon-Roy mengatakan kepada CNBC.
Baca juga: Presiden Komisi Eropa: Paket Sanksi Kedua Uni Eropa Pengaruhi 70 Persen Sektor Perbankan Rusia
"Ini akan terus membatasi sumber chip masuk ke industri otomotif."
Kekurangan global chip semikonduktor menyebabkan penutupan fasilitas manufaktur secara sporadis, khususnya pabrik otomotif sekitar satu tahun terakhir.
Produsen chip memperkirakan krisis pasokan akan mereda secara bertahap sepanjang tahun ini. Tetapi invasi Rusia dapat mengubah itu dan menciptakan gangguan lebih lanjut untuk rantai pasokan global.
Rusia juga merupakan pemasok paladium utama, bersama dengan Afrika Selatan, dan memasok sekitar 33 persen dari permintaan global, menurut Techcet. Untuk industri otomotif, paladium juga merupakan logam utama yang digunakan untuk catalytic converter.
Harga paladium naik lebih dari 7 persen pada Kamis sebagai bagian dari lonjakan yang lebih besar pada logam mulia.