News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina, Rusia Terancam Sanksi Ekonomi dari Inggris dan AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022.

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konflik antara Rusia dengan Ukraina nampaknya semakin memanas. Terlebih Presiden Rusia, Vladimir Putin diketahui telah menyerang Kiev, ibu kota Ukraina secara terbuka pada Kamis (24/2/2022) dini hari tadi.

Akibat aksinya ini Rusia kini mendapat kecaman serius dari Inggris serta Amerika Serikat, Kedua negara tersebut kompak akan memblokade segala akses di sektor perekonomian serta memberhentikan kegiatan ekspor bidang teknlogi ke Rusia.

“Bersama dengan sekutu kami, kami akan menyetujui paket sanksi ekonomi besar-besaran yang dirancang pada waktunya untuk melumpuhkan ekonomi Rusia,” jelas Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Baca juga: Rusia-Ukraina Perang, Bagaimana Dampak Terhadap Perekonomian dan Pasar Finansial Indonesia?

Hal sama juga dilakukan Amerika, mulai Selasa (22/2/2022) kemarin pihaknya menahan pengiriman teknologi seperti barang elektronik, komputer, suku cadang pesawat, serta pengiriman chip semikonduktor pada Rusia.

Melansir dari BBC. Tak hanya Inggris dan AS saja yang melayangkan sanksi serius terhadap Rusia. Beberapa negara besar lainnya juga mendukung pemblokiran akses Rusia terhadap layanan keuangan global Swift.

Sebagai informasi, Swift merupakan sistem perbankan yang memungkinkan suatu negara dapat melakukan transaksi dengan negara lain secara cepat dan efisien.

Dengan adanya larangan ini diharap bisa membuat Rusia kesulitan dalam melakukan pembayaran untuk ekspor minyak dan gas dalam bentuk dolar.

Baca juga: Vladimir Putin Klaim Invasi Ke Ukraina Bentuk Pembelaan Diri Rusia

Bahkan AS tak segan menjatuhi hukuman berat apabila ada perusahaan Barat yang melakukan transaksi dengan Rusia menggunakan mata uang dolar.

AS, UE, serta Inggris baru-baru ini diketahui telah memasukkan sejumlah nama bank Rusia ke daftar hitam, dengan tujuan agar negara tersebut tidak dapat melakukan transaksi internasional.

Mereka berharap dengan cara tersebut dapat menghambat aktivitas bisnis para perusahaan besar Rusia, sehingga secara perlahan ekonomi Rusia akan lumpuh.

Dengan begitu negara pimpinan Vladimir Putin tersebut bisa menghentikan aksi invasinya terhadap Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini