Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina dapat mengganggu pemulihan ekonomi, terutama sektor pariwisata di Asia Tenggara, khususnya Bali.
Padahal, pembatasan perjalanan baru dibuka di sejumlah negara, seperti Filipina, Laos, Kamboja, dan Thailand yang sudah membuka perbatasan untuk pelaku perjalanan telah vaksin, meski tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca juga: Tertinggi Sejak 2013, Harga Minyak Dunia 118 Dollar AS Per Barrel, Dipicu Terganggunya Ekspor Rusia
Indonesia sendiri sudah mengumumkan pelaku perjelanan luar negeri bebas karantina pada 14 Maret, sedangkan Vietnam akan membuka kembali untuk turis pada 15 Maret. Survei dari UNWTO mendapati lebih dari 2/3 dari pelaku pariwisata mengharapkan keuntungan mereka akan naik lantaran kebijakan pariwisata yang dipermudah dan juga data-data yang positif selama 2021.
Tapi, perang di Ukraina, sanksi terhadap Rusia, dan pembatasan ruang udara, mengganggu proyeksi di negara-negara di mana pelancong asal Rusia menjadi yang terbesar dan paling banyak mengeluarkan uang mereka untuk berbelanja.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan di Timur Tengah dan Afrika Utara
Mereka menggantikan pelancong-pelancong asal Tiongkok lantaran kebijakan pembatasan yang masih ketat. Yang terdampak satu di antaranya adalah Phuket,
Menurut data dari Otoritas Pariwisata Thailand, wisatawan asal Rusia mencapai 51 ribu dari total 278 ribu wisatawan mancanegara pada rentang waktu November 2021-Februari 2022.
"Kami menerima laporan dari banyak hotel, yang menerima pembatalan pemesanan karena pengurangan jadwal penerbangan," ucap Konsultan Pariwisata di Phuket, Bill Barnett dikutip dari Aljazeera, Sabtu (5/3/2022).
Analis Travel Berbasis di Kuala Lumpur Gary Bowerman menyatakan, pelancong Rusia belakangan menjadi pasar prioritas untuk destinasi wisatawan, termasuk Thailand, Vietnam, dan Indonesia terutama Bali, semenjak penurunan angka pelancong Tiongkok.
Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Harga Mi Instan hingga Pupuk Bisa Melonjak
"Jadi tentu saja perang akan mengganggu rencana pembukaan pariwisata untuk wisatawan mancanegara," ujarnya.
Di Bali, Rusia dengan cepat mengambil posisi Australia, sebagai sumber terbesar turis setelah Canberra melarang warganya untuk berwisata ke luar negeri.
Dengan 68.000 turis asal Rusia yang datang ke Indonesia pada 2020. Pembelanjaan wisatawan asal Rusia pada makanan, akomodasi, transport, dan tur, telah menyumbang stimulus ekonomi yang vital untuk Bali.
Pakar IT asal Rusia yang saat ini berada di Bali menceritakan, bahwa kondisi di Rusia sedang buruk. Harga-harga meroket, orang-orang mulai kehilangan pekerjaan, dan limit menarik uang semakin sedikit.
"Secara teknis meninggalkan Rusia itu sulit. Saya kira Indonesia akan mengambil langkah yang sama, memberikan sanksi seperti negara-negara barat," katanya.