News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kejar Cuan, Warren Buffett Berburu Saham Perusahaan Minyak Raksasa AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, Amerika – Perseteruan yang kian memanas antara Rusia dan Ukraina, membuat lonjakan drastis pada harga minyak mentah di seluruh pasar global.

Bagi investor global seperti Warren Buffett , hal ini justru menjadi peluang mendapatkan cuan dengan memborong saham minyak pada perusahaan Occidental Petroleum (Oxy).

Occidental Petroleum sendiri merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak serta gas alam terbesar asal Amerika.

Memegang visi sebagai supplier minyak dan gas yang efisiensi, ekonomis, dan berpihak pada kelestarian lingkungan, keberadaan Oxy membuat AS dikenal sebagai pemasok minyak mentah terbesar didunia.

AS bukanlah satu – satunya negara pemasok minyak mentah.

Sebelum adanya konflik antara presiden Vladimir Putin dengan Ukraina, Rusia diketahui menjadi pemasok terbesar kedua setelah AS. Dengan memproduksi sekitar 11 persen dari pasokan minyak global, atau sekitar 10,5 juta barel per hari.

Namun karena adanya sanksi ekonomi global yang dijatuhkan ke Rusia, membuat negara pimpinan Vladimir Putin kini enggan mengekspor produksi minyak buatannya ke pasar global.

Hal ini berimbas pada menipisnya stok pasokan minyak mentah yang kemudian memicu adanya lonjakan harga pada minyak mentah dunia.

Mengutip data dari The Guardian, saat ini harga minyak telah melonjak lebih dari 10 persen mendekati level tertinggi dalam sejarah, dengan harga 139,13 dolar AS per barel pada awal perdagangan Senin (7/3/2022).

Akibat adanya pembatasan ekspor minyak yang dilakukan Rusia, membuat investor kondang bernama Warren Buffett berpaling untuk berinvestasi pada perusahaan minyak Oxy besutan AS.

Melalui surat terbuka Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang dikutip dari Business Insider, perusahaan Berkshire Hathaway milik Warren Buffett pada Jumat (4/3/2022) kemarin, kedapatan memborong lebih dari 91 juta saham Oxy yang bernilai 5,1 miliar dolar AS.

Baca juga: Harga Pertalite Ditahan meski Harga Minyak Mentah Melambung, Ini Kata Pengamat

Meski pembelian saham ini bukan kali pertama yang dilakukan perusahaan Berkshire milik Warren Buffett, namun pembelian tersebut membuat waran dari Berkshire mencapai 17 persen, dengan total saham sebanyak 83,9 juta di harga 59,62 dolar AS.

Dengan jumlah saham ini, menjadikan perusahaan Berkshire dapat menerima pembayaran dividen atau laba sebesar 8 persen per tahun atau sekitar 200 juta dolar AS per kuartal.

Baca juga: IHSG Jatuh 0,80 Persen ke 6.872, Investor Asing Buru Saham TLKM, INKP dan BBNI

Warren Buffett mengungkap nantinya jika harga saham Oxy kembali naik di atas harga pelaksanaan, pihaknya akan menggunakan waran perusahaan Berkshire untuk membeli kembali saham Oxy dengan harga diskon.

Setelah saham Oxy dibeli dengan harga diskon rencananya Buffett akan menjual saham tersebut sesuai harga pasar sehingga pihaknya dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Menurut kabar yang beredar dalam pembelian ini Buffett akan menggelontorkan dana sebesar 80 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini