News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Mentereng, IHSG Diprediksi Bakal Tembus 7.400 Pada Akhir Tahun

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gemilangnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membawa optimisme bagi para pelaku perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Betapa tidak, dalam dua bulan belakangan, IHSG terus meningkat dan telah beberapa kali memecahkan rekor sepanjang masa.

Pun pada saat pasar Asia Pasifik jatuh karena perang Rusia-Ukraina, IHSG tetap tak terbendung.

Baca juga: IHSG Paling Moncer di Seluruh Perdagangan Saham Asia Pasifik Pekan Lalu, Berikut Prediksi Hari Ini

Selama pekan lalu, IHSG naik 0,12% ke level 6.928,33. Dari awal tahun hingga sekarang ini, IHSG sudah menguat 5,27%.

Menterengnya kinerja IHSG ini diprediksi bakal berlanjut sampai akhir tahun.

Kinerja IHSG cukup baik jika dibandingkan dengan rata-rata pergerakan indeks bursa saham regional. Misal, Indeks Nikkei 225 melemah 1,85% dalam sepekan terkahir dan anjlok 11,32 secara ytd.

Indeks Shanghai terkoreksi 0,42% dalam sepekan dan melemah 5,08% secara ytd, indeks Hang Seng turun 3,56% dalam sepekan dan turun 5,88% secara ytd.

Baca juga: IHSG Bisa Menguat Pekan Ini Jelang Perubahan Kebijakan Bank Sentral AS

Selanjutnya indeks Straits Times turun 2,05% dalam sepekan dan menguat 2,95% secara ytd.

Sementara, indeks Kospi naik 1,31% dalam seminggu dan turun 9,21% secara ytd. Kemudian indeks FTSE Bursa Malaysia turun 6,71% dalam sepekan dan melemah 6,90% secara ytd.

Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, sampai pekan pertama Maret 2022, performa IHSG bisa dikatakan sangat baik bahkan terbaik di kawasan Asia.

“Pasar memberikan nilai yang premium terhadap pasar saham kita, dan hal ini tentu ada alasannya. Menurut kami, performa recovery ekonomi yang lebih cepat, stabilitas inflasi serta rupiah, dan kenaikan harga komoditi yang menguntungkan Indonesia menjadi alasan pasar,” kata Alfred.

Ia juga mencermati investor asing yang sudah membukukan net buy sebesar Rp 28 triliun secara ytd.

Sekarang ini, IHSG masih diwarnai sejumlah sentimen isu besar, seperti konflik Rusia-Ukraina, kenaikan suku bunga The Fed, dan pandemi Covid-19.

Secara valuasi, price earning (PE) IHSG saat ini sudah 23 kali. Lebih tinggi dari bursa-bursa regional Asia seperti Straits Times dengan PE 16 kali, Nikkei 15 kali, India 23 kali, SET Thailand 13 kali, Filipina 22 kali.

Tapi, PE IHSG lebih rendah dari Indeks Hanoi Vietnam yang sebesar 25,2 kali. Menurut Alfred, pasar memberikan valuasi PE lebih tinggi sejalan dengan kondisi yang ada.

Baca juga: IHSG Kamis Akan Pecahkan Rekor Lagi? Berikut Prediksi Analis

Hingga tutup tahun 2022, Alfred memberikan prediksi moderat untuk IHSG di level 7.200 dan level optimistis sebesar 7.400.

Alfred menjagokan, saham-saham sektor telekomunikasi karena permintaan data yang semakin kuat. Kemudian, saham sektor kesehatan sejalan dengan belanja pemerintah dan masyarakat meningkat.

Ia juga memilih saham sektor manufaktur seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan ekspor.

Selanjutnya, ada saham sektor komoditi karena harga dan kenaikan volume produksi akan menjadi sektor yang tumbuh di atas PDB. “Sehingga saham-saham yang ada di sektor tersebut perlu dicermati atau yang kami rekomendasikan,” ujar Alfred. (Ika Puspitasari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini