Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Artis NFT yang juga warga negara Rusia, Olive Allen mengatakan telah membakar paspornya di depan publik. Ia berujar hal ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran akan konflik militer yang sedang terjadi di Ukraina.
Melansir dari situs Cointelegraph, Rabu (8/3/2022) Allen yang saat ini tinggal di Amerika Serikat, mengatakan Rusia akan selalu menjadi bagian dari identitasnya. Namun ia memilih untuk memutus hubungan dengan negara ini, terkait dengan serangan yang telah Rusia lancarkan untuk Ukraina.
Baca juga: AS Khawatir Rusia Rebut Fasilitas Penelitian Biologis Ukraina
Allen berdiri di Konsulat Jenderal Federasi Rusia di New York City, Amerika Serikat kemudian ia membakar paspor Rusia miliknya. Paspor ini ia klaim sebagai satu-satunya salinan yang ia miliki. Allen berencana untuk melelang video tersebut sebagai Non-Fungible Token (NFT), dan hasil pelelangan ini akan ia donasikan sebagai upaya kemanusiaan di Ukraina.
“Saya tidak menganggap Rusia milik Putin sebagai rumah saya. Negara kita memiliki potensi yang sangat besar, tetapi pemerintah telah membodohi orang untuk selamanya.” ujar Allen.
Baca juga: Tambah Panas, Amerika Larang Impor Minyak dari Rusia, Putin Telah Siap Batasi Ekspor-Impor
Olive Allen yang sudah terlibat dalam ruang kripto sejak awal tahun 2018, mengatakan keputusan untuk membakar paspornya didorong oleh perasaannya yang tidak ingin melihat dirinya kembali ke negara itu di bawah kepemimpinan penguasa saat ini. Allen menambahkan, dia ingin melawan narasi yang menyebut semua warga sipil Rusia mendukung aksi militer melawan Ukraina.
Lelang NFT paspor milik Olive Allen yang terbakar ditayangkan di pasar SuperRare pada hari Jumat kemarin. Allen mengatakan dia akan menggunakan dana dari penjualan untuk mendonasikan dana dalam bentuk Ether (ETH) langsung ke Save the Children yaitu sebuah organisasi yang memiliki misi membantu anak-anak di seluruh dunia dari masalah seperti perdagangan manusia, pernikahan dini, tidak dapat memperoleh pendidikan dan melarikan diri dari kekerasan.
Sekarang Allen hanya ingin fokus pada pengiriman dana bantuan untuk upaya kemanusiaan daripada militer. Organisasi Save the Children hingga saat ini menerima donasi kripto melalui platform penggalangan dana nirlaba, The Giving Block dalam bentuk Bitcoin (BTC) dan ETH untuk sekitar 7,5 juta anak-anak yang menjadi korban serangan Rusia atas Ukraina.