Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Keamanan dan Keselamatan Indonesia untuk perusahaan truk dan logistik (Kamselindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, antisipasi pemerintah kurang dalam hal pengawasan distribusi solar subsidi, sehingga terjadi kelangkaan.
Kyatmaja Lookman mengungkapkan, kelangkaan solar berakibat terhadap munculnya antrean truk dimana-mana, hingga ujungnya pengemudi dirugikan.
"Korbannya ya kami yang seharusnya sampai, memerlukan waktu lebih lama untuk antre BBM. Kasihan pengemudi, masa harus menanggung hal ini," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Penyebab Kelangkaan Solar Subsidi di Jawa dan Luar Jawa Menurut Pertamina
Dari sisi makro, menurutnya perekonomian Indonesia saat ini sudah mulai membaik dengan semakin berkurangnya jumlah penderita Covid-19.
"Presiden juga sudah mengumumkan tahun ini bisa mudik, pembatasan dikurangi, dan seterusnya. Otomatis kegiatan ekonomi meningkat akan memerlukan energi," kata Kyatmaja.
Selain itu, dia menambahkan, pengusaha logistik sedang bersiap 30 hari menjelang larangan truk angkutan barang, sehingga permintaan terhadap angkutan bisa naik.
"Ketika angkutan ini perlu energi saat permintaan naik, maka butuh BBM, BBM memang lagi naik imbas perang Rusia dan Ukraina. Belum lagi BBM yang kami pakai Biosolar, 30 persen minyak sawit," pungkasnya.
Perjuangan Nelayan Demi Solar Subsidi
Ratusan nelayan antre bahan bakar minyak solar subsidi di SPBU Banyutengah Kecamatan Panceng-Gresik, Minggu (27/3/2022).
Hal tersebut diduga disebabkan keterlambatan pengiriman BBM solar subsidi dari Pertamina.
Dari pantauan di lokasi, para nelayan antre menggunakan kendaraan motor dan kendaraan roda tiga untuk membawa drum-drum kecil.
“Kita terpaksa antri sejak malam sampai pagi ini untuk mendapatkan solar subsidi. Sebab, jika tidak dapat solar, maka tidak bisa mencari ikan di laut,” kata Sodik, warga Desa Campurejo Panceng.
Lebih lanjut Sodik menambahkan, selama ini ada dua SPBU yang melayani nelayan untuk mendapatkan solar subsidi. Yaitu SPBU AKR di wilayah Kabupaten Lamongan dan SPBU Banyutengah Panceng di Gresik.