News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM

Setelah Harga Pertamax Naik, Luhut Kode Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kg Naik Secara Bertahap Tahun Ini

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Luhut yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kode bahwa akan ada lagi kenaikan BBM selain pertamax.

Luhut mengatakan, BBM jenis Pertalite juga akan naik, termasuk gas elpiji 3 kilogram.

Menurut Luhut, kenaikan tersebut akan dilakukan secara bertahap, yakni di bulan Juli dan September.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap."

Konsumsi BBM Ramah Lingkungan tertinggi saat ini yang dikonsumsi oleh masyarakat Kendari adalah BBM Jenis Pertalite RON 90 (Istimewa)

Baca juga: Harga Pertamax Terbaru di Seluruh Wilayah di Indonesia, Rata-rata jadi Rp 12.500

"Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut dilansir Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Luhut menambahkan, kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram ini dilakukan karena sejak tahun 2007 tidak ada perubahan harga.

Oleh karena itu pemerintah akan menaikkan harganya, namun akan tetap disubsidi.

Baca juga: Harga Pertalite di Semua SPBU Dipatok Rp 7.650, Berlaku Mulai 1 April

"Iya semua akan naik enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil."

"Tapi seperti gas 3 kilo ini dari 2007 enggak pernah naik, kan enggak fair juga," terang Luhut.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Baca juga: Tak Cuma Pertamax, Pajak Pertambahan Nilai Juga Naik Mulai Hari Ini, Berikut Barang yang Bebas PPN

Konsumen Pertamax Kelas Menengah ke Atas, Analis: Harga Naik Tidak Akan Picu Gejolak

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, konsumsi Pertamax di Indonesia hanya sekitar 13 persen dari total kebutuhan BBM nasional dengan segmen pengguna kelas menengah atas.

Analis menilai, dengan karakteristik konsumen Pertamax yang seperti itu, analis menilai, kenaikan harga Pertamax per 1 April 2022 tidak akan memicu gejolak di masyarakat.

"Karena itu, penyesuaian (kenaikan) harga dapat diterima dan tidak menimbulkan kegaduhan atau demonstrasi, mengingat kondisi harga minyak mentah dunia yang memprihatinkan," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam laporan risetnya, Jumat (1/4/2022).

Lain halnya dengan BBM jenis lainnya yang mendapatkan subsidi pemerintah, sehingga bebannya ditanggung pemerintah.

Baca juga: Pertalite Gantikan Posisi Premium, Ekonom Ingatkan Pemerintah Tidak Naikkan Harga

Jika dilakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi maka akan membenani masyarakat termasuk menurutnya, industri jasa logistik.

"Biaya transportasi mendominasi sebesar 40 persen hingga 50 persen dari biaya supply chain," kata Nico.

Menurutnya, kenaikan Pertamax merupakan penyelesaian terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan.

"Jika diteropong lebih jauh, penyesuaian harga BBM serta merta membuat inflasi terus mengalami peningkatan. Bukan tidak mungkin, inflasi yang melesat membuat bank sentral melakukan percepatan normalisasi moneter," kata dia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yanuar R Yovanda)(Kompas.com/Ade Miranti Karunia)

Baca berita lainnya terkait Kenaikan Harga BBM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini