Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun pabrik baru Pusri IIIB di Palembang dan Soda Ash di Bontang serta Gresik dalam waktu dekat.
Pembangunan pabrik tersebut sebagai upaya meningkatkan efisiensi produksi pupuk hingga melakukan hilirisasi produk.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan mengatakan, pabrik-pabrik baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing, memberikan nilai tambah, hingga dampak positif di bidang ekonomi dan sosial.
Baca juga: Raih Kinerja Apik di 2021, Ini Kunci Sukses Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia
"Pada tahun 2022 proyek-proyek tersebut akan masuk pada tahap proses tender dan diproyeksikan akan beroperasi secara komersil pada tahun 2025," kata Jamsaton, Jumat (8/4/2022).
Melalui pabrik Pusri IIIB, kata Jamsotan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi amoniak dan urea, karena nantinya menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang saat ini sudah berusia tua dan kurang efisien.
Pabrik Pusri IIIB akan dioperasika PT Pupuk Sriwidjadja Palembang dengan kapasitas produksi amoniak 445 ribu ton per tahun, dan pupuk Urea 907 ribu ton per tahun.
Sedangkan soda ash akan menjadi pabrik pertama di lingkungan Pupuk Indonesia grup, di mana soda ash merupakan produk turunan atau hilirisasi dari gas CO2 yang merupakan hasil samping dari pabrik amoniak.
Pabrik ini nantinya dioperasikan oleh PT Pupuk Kaltim dan PT Petrokimia Gresik dengan kapasitas produksi masing-masing 300 ribu ton per tahun.
"Dengan demikian, pabrik Pusri IIIB akan dapat menjamin ketersediaan pupuk Urea dengan harga yang lebih kompetitif. Sedangkan soda ash diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan soda ash nasional yang saat ini sepenuhnya masih impor,” ujar Jamsaton.
Baca juga: Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Dongkrak Ebitda 2021
Selain meningkatkan efisiensi produksi dan hilirisasi produk, proyek pengembangan Pupuk Indonesia grup ini lainnya juga turut berkontribusi atas efisiensi energi, karena pabrik ini akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan.
Efisiensi energi didapatkan melalui optimalisasi konsumsi energi hingga pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Selain soda ash, Pupuk Indonesia juga melakukan hilirisasi produk petrokimia lainnya, seperti blue amoniak, green amoniak, CO2 cair, methanol, dan sebagainya," paparnya.