Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong alat mesin pertanian (alsintan) buatan dalam negeri memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi.
Hal tersebut dia sampaikansaat menyambangi PT Sharprindo Dinamika Prima yang merupakan salah satu komitmen kepada industri alsintan guna menggairahkan produksi sekaligus penggunaan alsintan karya anak bangsa.
"Hari ini kita melihat produksi dari sebuah perusahaan milik anak bangsa yang memproduksi alsintan. Kami siap bekerja sama untuk hadirnya Indonesia yang lebih baik,” ucap Mentan Syahrul, Rabu (13/4/2022).
“Kalau mau bangsa ini baik, perbaiki alsintan, masa harus impor terus. Menurut saya yang susah dibuat itu mesin, tapi PT. Sharpindo sudah bikin mesinnya, artinya sudah selesai, masa harus terus impor," sambungnya.
Baca juga: Dorong Mekanisasi Pertanian, Taxi Alsintan Kementan Disambut Antusias di Sumsel
Mentan menegaskan dan mendorong pengembangan industri alsintan dalam negeri tidak boleh biasa-biasa saja, tapi harus serius dengan kerja keras.
Karena itu, salah satu upaya nyata yang segera dilakukan adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) alsintan buatan dalam negeri tidak boleh terus berada di posisi 42 persen, tapi harus di atas 50 persen.
Baca juga: Ditopang Alsintan, Kesejahteraan Petani Agam Semakin Meningkat
"TKDN jangan 42 persen, tapi 3 sampai 5 bulan ke depan TKDN harus di atas 50 persen. Saya mau lihat ini hasilnya ke depan. Ini komitmen dan upaya nyata kita dorong semua industri alsintan dalam negeri agar kita tidak lagi impor komponen alsintan," tegasnya.
Ia menambahkan, peran mekanisasi pertanian telah terbukti menjadikan sektor pertanian yang tangguh pada kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: Pertanian Subang akan Dimaksimalkan dengan Bantuan Alsintan
Dua tahun pandemi, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menopang ketersediaan pangan sekaligus kesejahteraan petani sehingga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga di masa pandemi covid-19 hanya sektor pertanian yang pertumbuhan PDB nya paling besar dan positif, yakni 16,4 persen.
"Percepatan ketersedian pangan ini karena dukungan alsintan. Patut kita berikan apresiasi yang besar terhadap produk-produk lokal ini yang turut berkontribusi dalam pembangunan pertanian," pungkasnya.