News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkuat Hubungan Ekonomi, Diaspora Jadi Ujung Tombak Perdagangan Indonesia-Jepang

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Treasury dan Internasional BNI, Henry Panjaitan, Executive Vice President of Japan External Trade Organization (JETRO) Shigetoshi Aoyama, Representative of Asosiasi Pengusaha Jepang-Indonesia Usman Naito, dan President Director Arumia Co, Ltd Osaka, Achmad Arifin dalam webinar Diaspora Trade Talk Series-BNI Tokyo, Jepang, Rabu (20/3/2022). BNI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Diaspora Lending Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kolaborasi ini merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.

TRIBUNNEWS.COM - Pemulihan ekonomi global tampak sedikit berat dengan beberapa tantangan seperti konflik geopolitik dan kenaikan harga energi yang berdampak pada inflasi di beberapa negara maju. Namun, hal ini tak menyurutkan Indonesia dan Jepang untuk saling meningkatkan hubungan ekonomi demi memberi dampak positif pada kinerja ekonomi dunia.

Indonesia pun berharap pada kalangan diaspora sebagai ujung tombak yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni untuk terus memperkuat hubungan ekonomi di Jepang khususnya dari segmen usaha mikro kecil dan menengah.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) mengambil langkah lebih maju dalam meningkatkan hubungan dagang Indonesia ini dengan menggelar acara webinar Diaspora Trade Talk Series–BNI Tokyo, Jepang pada 20 April 2022 dengan mengangkat tema “Ways to Manuver and Thrive in Japan Market".

Webinar ini menghadirkan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar untuk opening remarks.

Di samping itu, ada pula narasumber bidang ekspor impor dari Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia Jepang dan Diaspora Indonesia di Tokyo, Arumia Co Ltd, Osaka yang mengupas berbagai isu strategis terkait manuver untuk meningkatkan kembali akselerasi kinerja ekonomi.

Mahendra Siregar menyampaikan Jepang dan Indonesia memiliki hubungan sangat lama khususnya di bidang ekonomi. Banyak hubungan perdagangan, sekaligus investasi mengalir langsung ke Indonesia yang membantu peningkatan ekonomi dalam negeri. Kendati demikian, dia memandang masih banyak segmen ekonomi yang masih belum tergarap optimal yang perlu terus didorong khususnya oleh perbankan sebagai fungsi intermediator.

“Kami menilai apa yang telah dilakukan sejauh ini sudah sangat baik dengan gagasan dan dukungan penuh dari Bank BNI. Memang berbagai kerja sama strategis di tingkat global membutuhkan dukungan yang sangat kuat dari pelaku industri perbankan. Kami berharap webinar ini mampu mengupas berbagai tantangan sekaligus potensi bisnis antara Indonesia-Jepang serta membuahkan bias mencapai business matching dalam 1 hingga 5 tahun ke depan yang menguntungkan baik Indonesia maupun Jepang selaku mitra perdagangan strategis,” sebutnya.

Heri Akhmadi menambahkan optimisme pemulihan ekonomi global dari Indonesia dan Jepang sudah sangat terasa dengan banyak ditandatanganinya komitmen investasi dan sharing economy antar pelaku usaha Indonesia-Jepang.

Dia pun memandang gagasan dari BNI ini sangat positif. Diharapkan lebih banyak lagi kerja sama yang akan dilahirkan setelah ini yang akan membantu pemulihan ekonomi baik Indonesia maupun Jepang pasca pandemi.

Heri pun menyampaikan diaspora merupakan salah satu agen pembangunan ekonomi yang belum begitu banyak dioptimalkan oleh perbankan nasional. Banyak kalangan diaspora yang memiliki bisnis berdaya saing tinggi di Jepang dan mampu menjadi agen bagi banyak produk UMKM yang menjadi kekuatan ekonomi Tanah Air.

“BNI Tokyo terus membuktikan peran aktifnya dalam memfasilitasi pelaku UMKM Indonesia untuk dapat berkembang di Jepang. Kami berharap program dukungan perbankan dan pendampingan UMKM semacam ini dapat membantu UMKM Indonesia terus bergerak maju menembus pasar internasional,” katanya.

Royke Tumilaar menuturkan sebagai agen pembangunan yang ditugaskan pemerintah untuk menjadi bank global, BNI selalu proaktif untuk terus mencari ceruk serta peluang untuk dapat mengembalikan sekaligus mendongkrak kinerja perdagangan global Indonesia.

“Dengan momentum, Diaspora Trade Talk Series–BNI Tokyo, Jepang, kami pun berharap dapat lebih banyak menggaet banyak mitra investor luar negeri untuk berinvestasi di dalam negeri untuk mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia,” sebutnya.

Royke melanjutkan Jepang adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 setelah China, Amerika dan Jerman. Dengan demikian, Indonesia sebagai partner strategis Jepang memiliki peluang besar untuk terlibat dalam pergerakan dan perputaran ekonomi negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini