Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Direktur Utama LinkAja Wibawa Prasetyawan berterimakasih kepada pemerintah atas kepercayaan kepada LinkAja Syariah untuk menyalurkan bantuan sosial Program Kartu Prakerja.
Dia mengungkapkan, LinkAja Syariah telah berkontribusi dalam penyaluran insentif Kartu Prakerja hingga senilai Rp 966 miliar ke 418.000 penerima.
"Insentif Kartu Pra Kerja yang kami salurkan adalah 418.000 penerima dengan volume penyaluran insentif Rp 966 miliar atau hampir Rp 1 triliun. Semoga itu semakin menjadi berkah buat kami dan juga menjadi berkah buat masyarakat Indonesia," ujarnya dalam acara “LinkAja Syariah, Milad ke-2”, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Pengguna LinkAja Syariah Meningkat 150 Persen, Jumlahnya Kini Capai 6,6 Juta
Menurut Wibawa, berbagai pencapaian itu tentu saja tidak akan bisa pihaknya capai tanpa kerja sama atau berjamaah dengan beberapa pihak sebelumnya.
"Saya kira kunci dari bagaimana kita memajukan masyarakat ekonomi syariah adalah bagaimana kita bisa berjamaah. Tentu yang pertama dengan Bank Syariah Indonesia, kami sudah ada kerja sama untuk pembukaan rekening online di aplikasi LinkAja Syariah," katanya.
Kemudian yang kedua yakni pada 18 November 2021, LinkAja Syariah meresmikan kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan PT Pilar Tagihan Indonsial (Paybill).
Kerja sama ini untuk menghadirkan kemudahan masyarakat atas akses layanan keuangan digital berbasis syariah, guna mendorong tercapainya inklusi keuangan di Indonesia.
"Ibu-ibu muslimat NU terima kasih sekali yang selalu bekerjasama dengan kita. Kemarin, terima kasih launching-nya sudah di Jawa Timur," tutur Wibawa.
Selanjutnya, juga ada kolaborasi uang elektronik dengan koperasi syariah terbesar yakni Baitul Maal wat Tamwil (BMT) UGT Nusantara, dimulai dari penyaluran pembiayaan, pembayaran gaji, dan tunjangan para pegawainya.
Baca juga: Buka Rekening BSI Kini Bisa Lewat LinkAja
"Selain itu, LinkAja juga dipercaya Bank Indonesia menyediakan QRIS di dalam pameran Bank Indonesia dan tentu berkontribusi secara aktif dalam pengembangan digitalisasi Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Ziswaf) di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Terima kasih," pungkasnya.