News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bank of America Blokir Rekening Misi Diplomatik Rusia di New York

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoliy Antonov

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari dan Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoliy Antonov mengatakan, Bank of America telah 'memblokir' rekening Konsulat Jenderal Rusia di negara itu.

Hal ini tentu saja menghambat pekerjaan Kedutaan Besar Rusia di AS.

"Kedutaan itu pada dasarnya diblokade oleh entitas pemerintah AS. Rekening dua konsulat kami di Houston dan New York telah ditutup oleh Bank of America," kata Antonov.

Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (25/4/2022), media Rusia melaporkan bahwa Konsulat Jenderal Rusia di New York tidak hanya gagal menyelesaikan pembayarannya saat ini.

Baca juga: Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia, Bakal Hambat Pendapatan Sektor Migas Pemerintahan Putin

Namun juga membatasi perjalanan kerja bagi karyawannya, dan tidak memiliki cadangan uang tunai akibat aksi yang dilakukan oleh Bank of America itu.

Sebelumnya, ratusan diplomat Rusia telah diusir oleh negara-negara Barat selama dua bulan terakhir.

Sanksi baru dari Uni Eropa

Rusia juga mendapat tekanan makin keras dari Uni Eropa. Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis mengatakan Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi cerdas terhadap impor minyak Rusia, hari ini (25/4/2022).

“Kami sedang mengerjakan paket sanksi keenam dan salah satu masalah yang kami pertimbangkan adalah beberapa bentuk embargo minyak," ujarnya.

"Ketika kami menjatuhkan sanksi, kami perlu melakukannya dengan cara yang memaksimalkan tekanan pada Rusia sambil meminimalkan kerusakan jaminan pada diri kami sendiri," ujar Dombrovskis kepada The Times dikutip dari Reuters.com

Dombrovskis mengungkapkan rincian yang tepat mengenai sanksi minyak Rusia belum disepakati, namun sanksi tersebut dapat mencakup penghapusan bertahap atas minyak Rusia atau bahkan akan mengenakan tarif ekspor di luar batas harga tertentu.

Rusia merupakan pemasok minyak terbesar di Eropa. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini menyediakan sekitar 26 persen minyak impor Uni Eropa pada tahun 2020.

Uni Eropa mengatakan minyak adalah ekspor energi Rusia yang paling menguntungkan, dan memblokir minyak Rusia akan membuat negara tersebut kehilangan aliran pendapatan utama untuk mendanai pasukan militer mereka.

Pada tahun 2020, minyak dan produk minyak menghasilkan lebih dari sepertiga pendapatan ekspor Rusia.

Menurut think-tank Bruegel, Eropa dilaporkan menghabiskan sekitar 450 juta dolar AS per hari untuk minyak mentah dan produk minyak olahan Rusia, sekitar 400 juta dolar AS per hari untuk gas, dan 25 juta dolar AS untuk batubara.

Produsen minyak lainnya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab jika dilihat secara teori, memiliki kapasitas cadangan yang cukup bagi Eropa untuk menggantikan minyak Rusia. Namun kelompok produsen OPEC+, sejauh ini hanya berkomitmen untuk meningkatkan produksi secara bertahap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini