TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA -- Selama masa ramadan dan Lebaran 2022 yang lalu, masyarakat banyak yang menggadaikan barang mewah milik mereka.
Selain di PT Pegadaian, perusahaan-perusahaan gadai swasta lainnya juga kebanjiran omset dari warga yang menggadaikan barang mereka.
Kebutuhan uang tunai menjadi alasan masyarakat ramai-ramai melakukan gadai barang mewah yang dimiliki.
Hal tersebut tampak dari dana yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan gadai swasta di periode tersebut.
Baca juga: Mudik ke Surabaya, Warga Jakarta Timur Ini Gadaikan Perhiasan
Salah satunya terjadi pada PT Gadai MAS DKI yang turut mengalami kenaikan omset untuk gadai.
Selama April 2022 dimana bulan tersebut merupakan periode Ramadhan, pinjaman yang disalurkan perusahaan telah mencapai sekitar Rp 10,4 miliar.
“Naik sekitar 60% dari bulan sebelumnya dengan rata-rata per bulan biasanya hanya sekitar Rp 7 miliar,” ujar branch manager Gadai MAS DKI, Endah Dwi Jayanti kepada KONTAN, belum lama ini.
Baca juga: Bangun Komunikasi ke Masyarakat, Pegadaian Optimalkan Media Digital
Lebih lanjut, Endah bilang barang yang paling banyak digadai oleh masyarakat ialah emas.
Kontribusi emas pun signifikan dengan mencapai 97%, sisanya merupakan barang elektronik seperti HP dan laptop.
“Di tengah kenaikan harga emas juga beberapa nasabah lebih memilih menggadaikan emasnya untuk keperluan lebaran,” ujar Endah.
Sebaliknya, Endah menjelaskan bahwa untuk nilai tebus di Gadai MAS DKI tidak mengalami peningkatan.
Jikapun ada, Endah bilang biasanya yang tebus nilainya tak begitu signifikan sehingga tidak sebanding dengan pinjaman yang disalurkan.
Adapun, saat ini Gadai MAS DKI sendiri memiliki 7 unit cabang, diantaranya adalah cabang Melawai, Pondok Labu, Kramat Jati, Pasar Minggu, Halim, Rawa Mangun dan Penggilingan.
Baca juga: Pegadaian Tawarkan Obligasi V dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Tahap I 2022
Sementara itu, salah satu perusahaan gadai di Medan, PT Budi Gadai Indonesia (Budi Gadai) pun menunjukkan peningkatan secara tahunan.
Adapun, di April 2022, penyaluran pinjaman yang dilakukan mencapai sekitar Rp 11 miliar.