Pada Lini III sendiri, terdapat stok sekitar 400 ribu ton dan angka tersebut secara persentase sudah 137 persen atau melebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani hingga tiga minggu ke depan.
“Sedangkan dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen dalam hal ini petani, tahun ini Pupuk Indonesia tengah menyiapkan 1.000 kios pupuk non-subsidi," ujarnya.
Lebih lanjut Bakir menjelaskan, dalam rangka memenuhi tantangan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan NPK mencapai 6 juta ton, saat ini Pupuk Indonesia terus melakukan peningkatan kapasitas. Dimana akan ada penambahan kapasitas 500 ribu ton dari Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia. Pabrik tersebut nantinya juga akan dioperasikan oleh Petrokimia Gresik yang merupakan pioneer NPK di Indonesia.
“Kami berusaha semaksimal mungkin, apapun yang terjadi kami bersama-sama akan menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo),” ujar Bakir.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik yang akan memasuki gold anniversary memiliki sejarah panjang dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Petrokimia Gresik menjadi pioneer dalam sejumlah teknologi pertanian, diantaranya pertama di Indonesia yang memproduksi pupuk phosphate tahun 1979, kemudian pupuk NPK (2000), pupuk organik granul (2005), dan pupuk organik cair (2021).
“Petrokimia Gresik akan terus berinovasi untuk mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Di usia 50 tahun ini, Petrokimia Gresik akan meluncurkan sejumlah produk inovasi yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pertanian dan perkebunan di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Besarnya dukungan Petrokimia Gresik terhadap ketahanan pangan nasional juga dapat dilihat dari kontribusinya dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, dimana pada tahun 2022, Petrokimia Gresik menyuplai sekitar 54 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi nasional.
"Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik selalu siap menjalankan amanah pemerintah, termasuk penyesuaian kebijakan subsidi nantinya," tutup Dwi Satriyo.(Willy Widianto)