“Untuk itu sangat perlu di sana dibangun pabrik kelapa sawit,” tuturnya.
Kemudian lokasi ketiga adalah di Banten. Gulat menjelaskan alasan pihaknya bakal membangun pabrik kelapa sawit di provinsi paling barat di Pulau Jawa itu.
Menurut dia, para distributor kekurangan bahan baku minyak sawit, sehingga dinilai perlu membangun PKS di sana.
“Dengan adanya pabrik kelapa sawit yang terintegrasi dengan pabrik minyak goreng tentu akan bisa men-suplai untuk wilayah, paling tidak, banten dan sekitarnya,” ucap dia.
Lebih jauh Gulat menyebutkan, pihaknya telah melakukan permohonan pembangunan pabrik kelapa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepapa Sawit (BPDPKS) sejak 2019, dengan jumlah total sebanyak 10 pabrik kelapa sawit.
“Tapi yang disetujui baru tiga, itu pun sudah Alhamdulillah,” kata Gulat Manurung. “Ya mungkin itu efek daripada kejadian 4 bulan terakhir.”
“Kejadian itu juga telah menyadarkan semua bahwa pabrik kelapa sawit dan pabrik minyak goreng itu harus menyebar rata dan harus dimiliki oleh petani-petani kelapa sawit yang terintegrasi tentunya.”