“Saya ucapkan terimakasih pada semuanya. Ekspor perdana dapat berjalan dengan lancar.
Semua ini untuk Nganjuk, semoga nanti bisa terus berkembang dan lebih banyak,” kata presdir asal Korea Selatan tersebut.
Sedangkan Kepala Kanwil DJBC Jawa Timur II, Oentarto Wibowo mengatakan, peran dan fungsi DJBC untuk proses ekspor sepatu produksi PT SAI tersebut adalah sebagai revenue collector atau penarik pajak.
Baca juga: Pakai Teknologi Carbon Plate, Sepatu Produk Lokal Ini Jajal Boston Marathon
Atau dalam hal ini berfungsi untuk mengoptimalkan penerimaan negara dengan cara memungut pajak dari bea ekspor.
"Dan pajak yang terkumpul itu akan digunakan untuk pembangunan negara," kata Oentarto.
Dan untuk memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat dan juga pengusaha, menurut Oentarto, pihaknya akan selalu mengawasi daerah yang menjadi kawasan industri.
Terutama untuk meningkatkan kelancaran arus barang perdagangan.
"Daya saing produk ekspor semakin besar dan investasi semakin meningkat. Untuk itu tenaga kerja juga harus banyak.
Tentunya ini berdampak pada perekonomian negara," ujar Oentaro.
Dari informasi manajemen PT SAI, tujuan ekspor perdana sepatu olahraga yang di produksi di Kabupaten Nganjuk tersebut adalah AS.
Pengiriman ekspor tersebut menggunakan setidaknya lima kontainer yang memuat 24.912 pasang sepatu dengan taksiran nominal devisa USD 354.219,81 atau Rp 5,15 miliar. (Ahmad Amru Muiz/Deddy Humana)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sepatu asal Nganjuk Melangkah ke Pasar AS, Mampu Datangkan Devisa Sampai Rp 5,15 Miliar