Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor kuliner menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM lewat digitalisasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2021 lalu, ekonomi digital berkontribusi 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 102,2 triliun pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara, aubsektor kuliner yang merupakan salah satu dari 3 motor penggerak sektor UMKM diyakini berpengaruh dalam meningkatkan ekosistem ekonomi digital di kawasan Asia, terutama Indonesia.
Baca juga: Saat Puluhan Gerai UMKM Pempek Tawarkan Aneka Rasa di Festival Jajan Pempek 2022
Atas alasan itu, PT Esensi Solusi Buana (ESB), perusahaan teknologi penyedia perangkat lunak untuk pebisnis kuliner ikut mendorong UMKM sektor kuliner Indonesia semakin maju dengan masuk ke ekosistem digital.
Gunawan Woen, CEO ESB Restaurant Technology mengatakan, perusahaannya telah mulai menggarap UMKM sektor kuliner sejak akhir tahun lalu dan telah
bekerjasama dengan beberapa pemerintah daerah seperti Pemda Bali, Kabupaten Bangli, BPD Bali, Perumda Bidadari Labuan Bajo, dan bersama Pemda Surakarta dan PLUT Solo sukses mengintegrasikan teknologi bisnis UMKM sektor kuliner termasuk hingga di foodcourt binaan UMKM pemerintah setempat.
Dalam beberapa waktu ke depan, ESB juga menjalin komunikasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk menjalankan program digitalisasi UMKM sektor kuliner.
“Inovasi teknologi dan layanan bisnis yang kami sajikan telah terbukti memberikan pengaruh yang cukup besar. Sebelum masuk pada pasar UMKM, kami telah terlebih dahulu menggarap pemain besar di sektor kuliner Indonesia seperti Ismaya Group, Boga Group dan masih banyak lagi restoran lainnya.
Pasar UMKM saat ini menjadi fokus kami. Kolaborasi dengan pemerintah setempat menjadi langkah yang kami ambil untuk memperluas edukasi dan mengintegrasikan teknologi yang kami miliki dengan pemain UMKM ini," kata Gunawan Woen dalam pernyataan tertulis, Senin (30/5/2022).
Bobby Hadiwijaya, VP Business Development ESB, menjelaskan ESB membawa misi yang sejalan dengan pemerintah pusat serta pihak pemerintah daerah. Seperti kerja sama yang telah terjalin di Kabupaten Bangli; pemerintah setempat saat ini masih terus berfokus pada kemajuan digitalisasi terutama pada pemain UMKM di sektor kuliner guna mendorong stabilitas usaha serta memastikan para pengusaha ini dapat bertahan menghadapi fase endemi saat ini.
Baca juga: Saat Puluhan Gerai UMKM Pempek Tawarkan Aneka Rasa di Festival Jajan Pempek 2022
Dalam perayaan ulang tahun Kabupaten Bangli ke 818 tahun beberapa waktu lalu, ESB berkontribusi membantu Pemkab Bangli terhubung dengan teknologi yang terintegrasi dalam penggunaan QRIS bersama BPD Bali.
Yang Hira Idris, Head of Business Development ESB di workshop "Lejitkan Omset Bersama ESB" menyatakan optimis teknologi dan pilar bisnis yang ESB
hadirkan mampu membantu pelaku usaha UMKM sektor kuliner dalam meningkatkan omsetnya sekaligus mendorong terwujudnya pemerataan dan pemulihan ekonomi terutama pada fase menuju endemi saat ini.
"Program edukasi dan literasi keuangan maupun penggunaan teknologi menjadi salah satu pilar ESB untuk terus mendukung digitalisasi UMKM kuliner bersama dengan pemerintah daerah," ujarnya.
Program Workshop ini merupakan kelanjutan program kerjasama Digitalisasi UMKM kuliner yangdijalankan ESB dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta beserta PLUT Kota Surakarta.
Baca juga: Hingga April 2022, Realisasi Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Tembus Rp 109,04 Triliun
Hira yakin, dengan berbekalkan keberhasilan perusahaannya selama ini dan jalinan kerjasama dengan sejumlah pemain besar, ESB dapat membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia. Dalam waktu dekat ini, ESB akan memenuhi undangan program edukasi dan implementasi teknologi UMKM sektor kuliner bersampemerintah daerah lainnya.
Hingga kuartal I 2022, ESB memiliki lebih dari 8.000 merchant yang telah bergabung dalam ekosistemnya yang berasal dari Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
Hira mengatakan, ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp 5 triliun dan teknologi ESB membantu menaikkan penjualan para pelaku bisnis hingga lebih dari 45 persen dan juga meningkatkan jumlah pemesanan hingga di atas 15 persen.