TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cita-cita PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi bagian dari Top 10 Global Islamic Bank semakin mendekat. Transformasi yang konsisten dilakukan oleh seluruh komponen BSI menorehkan kinerja yang membanggakan dan memberikan nilai tambah yang baik bagi Negara, Pemegang Saham maupun Umat.
Seperti yang ditunjukkan dari Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI untuk Tahun Buku 2021. Pemegang Saham sepakat membagikan dividen tunai sebesar 25 % dari laba bersih perseroan atau sekitar Rp757 miliar. Kemudian, sebesar 20 % dari laba bersih tahun buku 2021 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan dan 55 % lainnya dialokasikan sebagai laba ditahan.
Tak hanya itu, Pemegang Saham pun memberikan persetujuan terhadap perubahan Anggaran Dasar Perseroan seiring dengan kepemilikan saham Seri A Dwiwarna di perseroan oleh Negara Republik Indonesia. Saham Seri A Dwiwarna ini merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia yang memberikan hak istimewa seperti persetujuan rapat umum pemegang saham serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengemukakan, langkah tersebut semakin memperkuat BSI dalam meningkatkan peran dalam memajukan ekonomi nasional, serta menjadi motor bagi kemajuan industri keuangan syariah Indonesia.
“BSI saat ini semakin siap menjadi Energi Baru Untuk Indonesia. Sehingga, ke depannya perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas dan kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat,” kata Hery.
RUPST BSI untuk Tahun Buku 2021 diselenggarakan di Wisma Mandiri lantai 11 Jakarta Selatan. Sebanyak enam agenda dibahas dan diputuskan dalam RUPS Tahunan ini, yaitu persetujuan laporan keuangan tahun buku akhir Desember 2021; persetujuan penggunaan laba bersih tahun 2021; remunerasi direksi, komisaris dan Dewan Pengawas Syariah 2022; persetujuan penunjukkan kantor akuntan publik; persetujuan perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah; dan persetujuan perubahan anggaran dasar.
Pemegang saham juga menyetujui perubahan pengurus perseroan, dimana susunan komisaris perseroan menjadi Adiwarman Azwar Karim (Komisaris Utama/Independen), Muhammad Zainul Majdi (Wakil Komisaris Utama/Independen), Komaruddin Hidayat (Komisaris Independen), M. Arief Rosyid Hasan (Komisaris Independen), Mohamad Nasir (Komisaris Independen), Masduki Baidlowi (Komisaris), Imam Budi Sarjito (Komisaris), Sutanto (Komisaris), Suyanto (Komisaris) dan Nizar Ali (Komisaris).
Adapun susunan direksi perseroan menjadi Hery Gunardi (Direktur Utama), Bob Tyasika Ananta (Wakil Direktur Utama), Zaidan Novari (Direktur Wholesale Transaction Banking), Ngatari (Direktur Retail Banking), Anton Sukarna (Direktur Sales & Distribution), Achmad Syafii (Direktur Information Technology), Tiwul Widyastuti (Direktur Risk Management), Tribuana Tunggadewi (Direktur Compliance & Human Capital), Ade Cahyo Nugroho (Direktur Finance & Strategy) dan Moh. Adib (Direktur Treasury & International Banking).
Sementara Susunan Dewan Pengawas Syariah tidak terjadi perubahan yaitu Dr. KH. Hasanudin, M.Ag (Ketua), Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS (Anggota), Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH (Anggota) dan Dr. H. Oni Sahroni, M.A (Anggota).
“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Syariah Indonesia semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” tegas Hery.
Perubahan susunan pengurus perseroan tersebut juga diharapkan semakin mendukung akselerasi bisnis BSI sehingga menyokong langkah pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut di antaranya melalui berbagai program strategis BSI, baik penyaluran pembiayaan untuk sektor usaha kecil dan menengah (UMKM), dukungan pembiayaan kepada aktivitas usaha yang mengedepankan prinsip lingkungan (green financing) sebagai komitmen BSI dalam menerapkan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG).
Tak hanya itu, BSI juga berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah nasional, salah satunya melalui strategi transformasi digital. “BSI akan secara aktif melakukan transformasi digital untuk memenuhi kebutuhan layanan dan transaksi keuangan nasabah. Salah satunya melalui pengembangan mobile banking, di mana kami tengah menyiapkan super apps,” pungkas Hery.(*)