Dia menjelaskan, prinsip dasar investasi adalah membandingkan antara nilai aset dan posisi harga saat melakukan pembelian. Pada intinya, investor harus membeli apa yang dipahami dan memahami apa yang akan dibeli.
Menurutnya, robot trading seperti digunakan Binomo idealnya hanya dijadikan sebagai alat bantu untuk menentukan pilihan aset investasi dan waktu yang tepat untuk melakukan aksi beli.
"Jika yang memutuskan jual belinya adalah robot trading, investor harus hati-hati karena akan lebih banyak yang rugi daripada yang untung," katanya.
Fenomena robot trading dalam beberapa tahun terakhir memang telah menjamur namun mekanisme ini tidak menjamin investor mendapatkan cuan lebih tinggi.
Robot trading sendiri merupakan suatu algoritma yang didesain untuk mempermudah aktivitas perdagangan dan digunakan melakukan aksi jual dan beli adalah robot tersebut.
Sesungguhnya, penggunaan robot ini berpotensi memudahkan investor dalam melakukan transaksi aset investasi karena lebih efisien dan mudah.
Akan tetapi, pemahaman masyarakat mengenai instrumen investasi masih cukup rendah.
Di sisi lain, literasi keuangan di Indonesia juga belum setara dengan negara lain yang menggunakan robot trading lebih masif. Tidak sedikit pihak yang memanfaatkan kemudahan teknologi ini untuk menjebak investor, terutama pemula, sehingga kehilangan dana dalam perdagangan aset.
Baca juga: Hati-hati Penipuan Binary Option dan Robot Trading Forex Ilegal, 1222 Situs Ini Diblokir Bappebti
Masih banyak investor yang mengandalkan robot trading dalam menentukan keputusan berinvestasi. "Robot trading adalah alat bantu. Dulu namanya algorith trading. Diganti biar lebih menarik dan happening," kata Budi.
Kendati demikian, Budi menilai tidak ada yang salah dengan robot trading karena sesungguhnya sistem ini telah ada sejak bertahun-tahun silam dengan nama algorith trading.
Hal yang menjadi polemik kemudian adalah banyaknya pihak yang menjanjikan return tidak masuk akal atau memberikan jaminan keuntungan melalui investasi pada robot trading.