Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (15/6/2022).
Nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan menempati posisi Menteri Perdagangan, menggantikan Muhammad Lutfi.
"Kalau Zulkifli Hasan jadi Mendag, yang penting jangan bikin gaduh, pastikan kalau supply barang termasuk minyak goreng terjaga, tidak ada kelangkaan," kata Direktur Riset Center of Reform on Ekonomics (Core) Piter Abdullah saat dihubungi.
Baca juga: Zulhas Dikabarkan Jadi Mendag dan Hadi Tjahjanto Menteri ATR/BPN, Pengamat: Ada Unsur Politis
Menurutnya, Lufti memang sudah layak dicopot karena kegagalannya membuat kebijakan terkait minyak kelapa sawit maupun minyak goreng di dalam negeri.
"Menteri Perdagangan (Lutfi) wajar diganti karena bikin gaduh di kebijakan minyak goreng. Selain itu menteri - menteri yang diperkirakan tidak bisa fokus karena persiapan tahun 2024 bisa juga diganti," ucapnya.
Piter menyebut, naiknya harga minyak goreng memang sulit diturunkan, karena hal ini disebabkan naiknya harga di pasar global.
Baca juga: Mendag Lutfi Belum Datang ke Kantor Usai Dipanggil Jokowi dan Jelang Reshuffle Siang Nanti
Oleh sebab itu, kata Piter, di tengah kondisi kenaikan harga global maka yang paling utama dilakukan adalah menjaga ketersediaan barang.
"Memaksakan harga barang murah akan memunculkan penyelewengan di pasar yaitu penimbunan dan penyelendupan, dan utamanya lagi terjadi kegaduhan. Harga mahal tidak terelakkan yang bisa dilakukan adalah menjaga agar barangnya ada," paparnya.
Rekam Jejak Zulkifli Hasan yang Diisukan Jadi Mendag, Pernah Jabat Menteri Era SBY hingga Ketua MPR
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan santer diisukan akan menjadi Menteri Perdagangan (Mendag).
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, memiliki rekam jejak sebagai seorang Menteri di era SBY.
Zulhas juga pernah menjadi Ketua MPR RI.
Nama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan santer diisukan akan masuk ke jajaran kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).