News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale Berhasil Kumpulkan 6.300 Ton Sampah Plastik dalam Setahun

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Le Minerale bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan dialog lintas generasi bertajuk Sejuk Bersama Untuk Lingkungan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Le Minerale mengaku akan terus mencari peluang untuk berkontribusi positif dan berkembang tidak hanya untuk bisnis, tetapi untuk mendukung Indonesia yang sejuk dan lestari.

"Kemasan plastik berukuran besar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena dapat ditemukan secara lebih mudah dan memiliki berat masa yang dapat terukur lebih baik.

Dengan langkah-langkah kecil yang dilakukan, keluarga bisa berkontribusi besar bagi lingkungan, seperti memimimalisir sampah yang berakhir ke laut, menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon plastik, dan mendukung ekonomi sirkular,"terang Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia Christine Halim.

Direktur Pengurangan Sampah KLHK Sinta Saptarina Soemiarno, memberi apresiasi bagi program-program Le Minerale yang sudah disesuaikan dengan target-target peta jalan pengurangan sampah dari KLHK.

"Le Minerale sudah cukup baik track record-nya untuk pelaksanaan peta jalan KLHK dan pencapaiannya sangat memuaskan.

Baca juga: 2.000 Bibit Mangrove Ditanam di Kapuk Muara Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Kami berharap ekonomi sirkular terus diperkuat dan perpanjangan umur pemakaian plastik terus dimaksimalkan untuk menghindari volume pencemaran," ungkap Sinta.

Sebagai informasi, selama lima dekade terakhir, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan manajemen lingkungan hidup melalui sejumlah inisiatif.

Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (Dirjen PHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto, menyampaikan Indonesia berkomitmen untuk meratifikasi keputusan politik dan perjanjian internasional.

Di tahun 2022, posisi Indonesia di G20 semakin kuat isu lingkungan yang diangkat oleh Pemerintahan RI sejajar dengan hasil pertemuan pada G7.

"Diplomasi lingkungan melalui pengaturan norma yang kuat akan menjadi kekuatan Indonesia di dunia internasional.

Namun, agar dapat menerapkan regulasi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan, masyarakat harus terus dilibatkan, karena hal ini bukan hanya urusan industri dan pebisnis.

Konsep kebijakan yang telah dikembangkan oleh pemerintahan perlu diteruskan oleh kita, masyarakat Indonesia demi meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup tanah air," kata Agus.

Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah, menyebut dalam perjalanan mengupayakan keberlanjutan, berbagai pemangku kepentingan harus dilibatkan, dari pemerintahan, pemain industri daur ulang, hingga masyarakat.

"Salah satu peran serta aktif swasta adalah dengan adanya Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale.

Kami mengapresiasi gerakan ini sebagai salah satu langkah konkret dalam menerjemahkan solusi internasional ke solusi lokal. Masyarakat Indonesia harus living by example dengan melakukan aksi-aksi untuk melestarikan lingkungan," ujar Nunu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini