Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia berupaya mengurangi pencemaran lingkungan lewat pengelolaan sampah plastik.
Untuk melanjutkan berbagai inisiatif, pemerintah terus mendorong upaya konservasi lingkungan melalui pelibatan industri, serta masyarakat, utamanya generasi muda dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.
Le Minerale bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan dialog lintas generasi bertajuk "Sejuk Bersama Untuk Lingkungan" dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Baca juga: Aksi Ramah Lingkungan di RS, Plastik Obat Diganti Goodie Bag dan Dokter Bawa Tumbler Sendiri
Ada tiga langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat telah dijabarkan melalui dialog hari ini, yaitu dengan memilah sampah, melakukan daur ulang, serta memilih kemasan plastik berukuran besar saat menggunakan plastik.
Le Minerale melalui Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), berkomitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan.
GESN dimulai dengan kolaborasi antara Le Minerale dengan KLHK, ADUPI, IPI dan hingga kini telah merambah hingga lebih dari 12 mitra atau stakeholder lainnya.
Direktur Le Minerale Johan Muliawan, mengatakan sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk terkelola dan tidak menumpuk di TPA, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat.
Tak hanya sebagai wadah edukasi terkait ekonomi sirkular bagi berbagai lapisan masyarakat, GESN Le Minerale juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang memadai.
Baca juga: Kisah Daim, Perintis Lingkungan di Lumajang yang Dapat Kalpataru, Sempat Dianggap Gila
"Sejak dimulainya GESN oleh Le Minerale, telah berhasil meningkatkan collection rate 98 persen dibanding sebelum adanya program. Bahkan saat ini, kami sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun," tutur Johan Muliawan, Selasa (21/6/2022).
Program GESN Le Minerale menargetkan peningkatan kinerja mitra lapak sebesar 20 persen.
GESN pun diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.
Corporate Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja, menyebut sejauh ini, Le Minerale melakukan berbagai upaya untuk mendukung target Indonesia untuk mengurangi sampah produsen sebanyak 30 persem pada awal tahun 2030.
"Walau terdengar bahwa kita masih punya waktu yang lama, langkah-langkah sederhana yang dilakukan secara kolektif tentu akan mengakselerasi ketercapaian target tersebut dan membuat perubahan yang signifikan.
Kami dari Le Minerale pun akan terus mendukung upaya ini, salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan 10 botol plastik Le Minerale yang akan kami konversi menjadi penanaman satu bibit pohon pada Pekan Raya Jakarta mendatang," ungkap Ronald.
Baca juga: MHU Raih Proper Hijau di Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Le Minerale mengaku akan terus mencari peluang untuk berkontribusi positif dan berkembang tidak hanya untuk bisnis, tetapi untuk mendukung Indonesia yang sejuk dan lestari.
"Kemasan plastik berukuran besar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena dapat ditemukan secara lebih mudah dan memiliki berat masa yang dapat terukur lebih baik.
Dengan langkah-langkah kecil yang dilakukan, keluarga bisa berkontribusi besar bagi lingkungan, seperti memimimalisir sampah yang berakhir ke laut, menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon plastik, dan mendukung ekonomi sirkular,"terang Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia Christine Halim.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK Sinta Saptarina Soemiarno, memberi apresiasi bagi program-program Le Minerale yang sudah disesuaikan dengan target-target peta jalan pengurangan sampah dari KLHK.
"Le Minerale sudah cukup baik track record-nya untuk pelaksanaan peta jalan KLHK dan pencapaiannya sangat memuaskan.
Baca juga: 2.000 Bibit Mangrove Ditanam di Kapuk Muara Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Kami berharap ekonomi sirkular terus diperkuat dan perpanjangan umur pemakaian plastik terus dimaksimalkan untuk menghindari volume pencemaran," ungkap Sinta.
Sebagai informasi, selama lima dekade terakhir, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan manajemen lingkungan hidup melalui sejumlah inisiatif.
Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (Dirjen PHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto, menyampaikan Indonesia berkomitmen untuk meratifikasi keputusan politik dan perjanjian internasional.
Di tahun 2022, posisi Indonesia di G20 semakin kuat isu lingkungan yang diangkat oleh Pemerintahan RI sejajar dengan hasil pertemuan pada G7.
"Diplomasi lingkungan melalui pengaturan norma yang kuat akan menjadi kekuatan Indonesia di dunia internasional.
Namun, agar dapat menerapkan regulasi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan, masyarakat harus terus dilibatkan, karena hal ini bukan hanya urusan industri dan pebisnis.
Konsep kebijakan yang telah dikembangkan oleh pemerintahan perlu diteruskan oleh kita, masyarakat Indonesia demi meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup tanah air," kata Agus.
Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah, menyebut dalam perjalanan mengupayakan keberlanjutan, berbagai pemangku kepentingan harus dilibatkan, dari pemerintahan, pemain industri daur ulang, hingga masyarakat.
"Salah satu peran serta aktif swasta adalah dengan adanya Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale.
Kami mengapresiasi gerakan ini sebagai salah satu langkah konkret dalam menerjemahkan solusi internasional ke solusi lokal. Masyarakat Indonesia harus living by example dengan melakukan aksi-aksi untuk melestarikan lingkungan," ujar Nunu.