"Selain itu, pembayaran di muka telah dilakukan ke dua perusahaan lain, serta 40.000 MT solar dijadwalkan mencapai negara itu pada 11 hingga 14 Juli," kata Wijesekara.
Ia menambahkan, 28 juta dolar AS telah diselesaikan sebagai pembayaran untuk konsinyasi ini, sementara 49 juta dolar AS lainnya dijadwalkan akan dibayarkan pada 8 Juli mendatang.
Berikut sederet bahan bakar yang sedang diharapkan Sri Lanka pada pengiriman bulan ini, meliputi:
1. Tanggal 8 hingga 9 Juli: 40.000 MT solar (Ceypetco)
2. Tanggal 11 hingga 14 Juli: 40.000 MT solar (Ceypetco)
3. Tanggal 13 hingga 15 Juli: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
4. Tanggal 22 hingga 23 Juli: 40.000 MT solar (menunggu persetujuan)
5. Tanggal 22 hingga 23 Juli: 40.000 MT bensin (Ceypetco)
6. Tanggal 29 hingga 31 Juli: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
7. Tanggal 13 hingga 15 Agustus: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
Dipastikan tiga stok Bahan Bakar Minyak (BBM) akan tiba di negara itu, yakni 110.000 MT solar, 70.000 MT bensin dan 40.000 MT solar yang masih menunggu persetujuan.
Dia menyampaikan, pihak berwenang Sri Lanka saat ini sedang dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan Malaysia untuk mengimpor 50.000 MT bensin dan 10.000 MT minyak tanah pada 10 hingga 11 Juli mendatang.
Sebelumnya pada Sabtu lalu, Lanka IOC berharap tiga pengiriman bensin dan solar di Sri Lanka bisa dilakukan bulan ini dan Agustus mendatang.
Pengiriman pertama diantisipasi antara 13 hingga 15 Juli 2022. Sedangkan pengiriman kedua diharapkan mencapai pulau itu antara 29 hingga 31 Juli 2022.
Lalu kedatangan pengiriman terakhir dijadwalkan antara 10 hingga 15 Agustus 2022.
"Setiap kapal akan membawa 30.000 MT bahan bakar, semua pengiriman ini akan tiba dari Singapura dan Uni Emirat Arab (UEA)," kata Ketua Lanka IOC, Manoj Gupta.