Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO – Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meminta bantuan kepada Pemerintah Rusia untuk mengirim bahan bakar ke negaranya yang saat ini tengah dilanda krisis ekonomi.
Gotabaya Rajapaksa mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal permintaan BBM impor ini.
“Memiliki telecon yang sangat produktif dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin,” tulis Presiden Gotabaya Rajapaksa dalam tweet-nya di twitter.
“Sambil berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan oleh pemerintahnya untuk mengatasi tantangan masa lalu, saya meminta tawaran dukungan kredit untuk mengimpor bahan bakar ke Sri Lanka sebagai upaya mengatasi tantangan ekonomi saat ini,” tambahnya.
Dikutip dari Aljazeera, Jumat (8/7/2022) krisis ekonomi Sri Lanka telah menyebabkan berkurangnya stok bahan bakar, yang memaksa pemerintah menutup sekolah dan meminta karyawan selain mereka yang memiliki layanan penting untuk bekerja dari rumah.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Minta Vladimir Putin Bantu Impor Bahan Bakar
Sebelumnya, Pemerintah juga mengatakan, tidak ada entitas yang mau memasok minyak ke Sri Lanka bahkan untuk uang tunai karena perusahaan minyaknya berutang besar.
Sri Lanka telah membeli minyak dari Rusia untuk mengatasi krisis, dan pemerintah mengindikasikan bersedia untuk melakukan pembelian lebih lanjut.
Baca juga: Gara-gara BBM Langka, Seorang Pria Meninggal dalam Antrean Bahan Bakar di Sri Lanka
“Kami telah sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan dan budaya yang dimiliki oleh kedua negara.” kata Rajapaksa
Selain itu, Menteri Pariwisata Sri Lanka Harin Fernando mengatakan bahwa negaranya juga akan mengadakan road show di lima kota di India untuk menarik lebih banyak pengunjung dan mendapatkan lebih banyak mata uang asing.
Baca juga: Hadapi Krisis Ekonomi Terburuk, Presiden Sri Lanka Minta Bantuan ke Putin
“Sri Lanka harus memiliki pendapatan pariwisata jika ingin keluar dari krisis ini. Itu penting,” kata Fernando.
Fernando juga berharap bahwa Sri Lanka akan mengakhiri tahun ini dengan kunjungan sekitar satu juta turis, jika dibandingkan tahun lalu dengan hanya 200.000 turis.