Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengusaha saat ini masih terus memantau perkembangan perekonomian di dalam negeri seiring adanya ancaman resesi global.
Wakil Ketua Badan Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Kadin Indonesia Gunawan Tjokro mengatakan, pengusaha selalu melihat data-data ekonomi global maupun di dalam negeri dalam menentukan langkah bisnisnya.
"Biasanya kalau resesi, konsumen akan hati-hati. Jangan-jangan kehilangan pekerjaan, dan akan ngerem konsumsinya," papar Gunawan saat Webinar Ancaman Resesi Global Mengintai , Bagaimana Indonesia Menghadapinya? Rabu (20/7/2022).
Ketika konsumsi atau belanja masyarakat turun, kata Gunawan, pengusaha akan mengatur ulang belanja modalnya atau capital expenditure (capex).
"Anggaran yang tidak darurat kami akan tunda dulu dan kami akan mengamankan fasilitas pinjaman bank dulu seperti pada tahun 1998 -1999. Kalau tidak diamankan, bank bisa berubah pikirannya bisa diblok pinjaman," ucap Gunawan.
Baca juga: Ancaman Resesi di Depan Mata, Ekonom Ajak Masyarakat Perbanyak Tabungan
Menurutnya, arus kas atau cash flow yang kuat bagi perusahaan sangatlah penting ketika kondisi di dalam negeri terjadi resesi ekonomi agar roda bisnis tetap berputar.
"Setiap bulan itu ada pengeluaran yang pasti seperti gaji karyawan dan lainnya. Kalau cash flow berantakan sebentar saja bisa bangkrut," katanya.
Baca juga: DPR Ingatkan Menkeu Sri Mulyani Agar Jangan Remehkan Ancaman Resesi Ekonomi
Sedangkan untuk mengurangi karyawan, Gunawan menyebut setiap pengusaha akan mengambil keputusan tersebut sebagai jalan terakhir.
"Kurangi jumlah karyawan itu pilihan terakhir. Di grup perusahaan saya tidak ada satupun yang dikurangi atau gajinya dipotong saat pandemi kemarin," tuturnya.