News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Toyota dan Suzuki Bulan Depan Tutup Sebagian Pabrik di Pakistan Akibat Kurangnya Pasokan Bahan Baku

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pekerja melakukan pengujian dan pemeriksaan untuk pekerjaan akhir pembuatan mobil Toyota All New Sienta, di pabrik Toyota Plant II, Karawang, Jawa Barat.Toyota dan Suzuki Pakistan sebagai perakit mobil terkemuka di negara itu merencanakan penutupan sebagian pabriknya mulai bulan depan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KARACHI – Toyota dan Suzuki Pakistan sebagai perakit mobil terkemuka di negara itu merencanakan penutupan sebagian pabriknya mulai bulan depan, dengan alasan tidak tersedianya pasokan bahan baku di tengah pembatasan impor dan volatilitas nilai tukar

Dikutip dari Reuters, Kamis (28/7/2022) Pemerintah Pakistan dalam beberapa pekan terakhir telah berusaha untuk mengekang impor dalam menghadapi cadangan devisa yang menipis dengan cepat, mata uang yang menurun dan defisit transaksi berjalan yang melebar, yang menyebabkan rupee kehilangan lebih dari 20 persen nilainya tahun ini.

Langkah ini tentu memiliki “cascading effect” pada industri yang bergantung pada impor untuk menyelesaikan barang jadi, karena mereka mengatakan bank sentral telah menunda izin pembukaan “letter of credit” dengan bank yang menghadapi kekurangan dolar, mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengimpor bahan.

Baca juga: Komunitas Suzuki SUV XLOW Indonesia Jakarta Raya, Rayakan Hari Jadi yang Pertama

“Akan ada 10 hari kerja bulan depan, hanya jika bank sentral mengizinkan kami untuk membuka “letter of credit” berdasarkan kuota yang mereka janjikan,” kata Ali Asghar Jamali, kepala eksekutif di Indus Motor Company Ltd yang merakit kendaraan Toyota di Pakistan.

Dia mengatakan bahwa perusahaan akan menawarkan pengembalian uang kepada pelanggan yang menghadapi penundaan dan markup pada pembayaran mereka, dengan pengiriman kemungkinan akan tertunda setidaknya tiga bulan dan harga akan direvisi karena negara tidak memiliki dolar yang tersedia.

Cadangan dengan bank sentral telah jatuh ke level 9,3 miliar dolar AS, cukup untuk menutupi kekurangan dari dua bulan impor.

Sementara defisit transaksi berjalan untuk tahun keuangan terakhir menyentuh 5 persen dari PDB dengan impor mencapai rekor tertinggi.

Pakistan Suzuki, yang merakit kendaraan Suzuki secara lokal, menggemakan sentimen tersebut, mengutip mekanisme baru bank sentral untuk persetujuan impor sebelumnya.

"Pembatasan berdampak buruk pada izin kiriman impor dari pelabuhan," kata Shafiq A. Shaikh, kepala humas Pakistan Suzuki Motors.

Dia mengatakan, tidak tersedianya bahan baku dapat mengakibatkan penutupan pabrik pada bulan Agustus.

Baca juga: Toyota Akan Tambah Investasi dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia

"Jika situasi yang sama terus berlanjut, maka mulai Agustus 2022 kami memiliki masalah besar," kata Syaikh.

Secara terpisah, Asosiasi Manufaktur Otomotif Pakistan mengatakan bahwa penjualan mobil rakitan lokal di Pakistan melonjak sekitar 50 persen dari Juli 2021 hingga Mei 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini