Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Inflasi Jerman naik secara tak terduga pada bulan Juli, yang didorong oleh krisis pasokan energi akibat pengurangan lebih lanjut pasokan gas Rusia.
Badan Statistik Federal Jerman mengatakan, harga konsumen telah diselaraskan untuk membuatnya sebanding dengan data inflasi dari negara-negara Uni Eropa lainnya yang meningkat sebesar 8,5 persen pada tahun ini.
Baca juga: Dihantam Inflasi, Ekonomi Inggris Diprediksi Tumbuh Paling Lambat di Antara Negara Kelompok G-7
"Peningkatan inflasi pada Indeks Harmonisasi Harga Konsumen (HICP) merupakan sebuah peringatan bagi Bank Sentral Eropa," kata Carsten Brzeski, ekonom ING Group.
Sementara itu, pengumuman tentang inflasi di bulan Juli untuk zona euro akan dirilis pada hari Jumat (29/7/2022).
Dilansir dari Reuters, Jumat (29/7/2022) pertumbuhan harga konsumen di 19 negara Eropa mencapai rekor tertinggi yakni sebesar 8,6 persen tahun ke tahun di bulan Juni, yang didorong oleh kenaikan harga energi dan makanan.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh analis Reuters, memperkirakan pembacaan Indeks Harmonisasi Harga Konsumen (HICP) tahunan di Jerman sebesar 8,1 persen pada bulan Juli, yang sebelumnya pada bulan Juni berada di angka 8,2 persen.
Dalam istilah non-harmonis, indeks harga konsumen tahun ke tahun Jerman turun sedikit di bulan Juli yakni sekitar 7,5 persen, sementara untuk bulan Juni berada di angka 7,6 persen.
"Inflasi utama Jerman turun untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Juli. Namun, ini belum akhir dari lonjakan tingkat inflasi," kata Brzeski, mencatat bahwa langkah-langkah bantuan pemerintah yang mendorong tren itu hanya sementara.
Badan Statistik Federal Jerman juga mengatakan bahwa harga energi telah meningkat sebesar 35,7 persen di bulan Juli.
Sementara harga makanan juga mengalami kenaikan sebesar 14,8 persen, yang menurut Badan Statistik Federal Jerman memicu naiknya inflasi secara keseluruhan.
Baca juga: Jadwal Lengkap Timnas Spanyol di Babak Penyisihan Grup E Piala Dunia 2022 Qatar, Jerman Terberat
Pada hari Kamis (28/7) institut Ifo mengatakan inflasi di Jerman telah mencapai puncaknya. Namun, ekonom LBBW, Jens-Oliver Niklasch memperingatkan inflasi yang terburuk mungkin belum terjadi.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa inflasi Jerman telah mencapai titik tertinggi," kata Niklasch, mengutip ketidakpastian atas biaya energi.
Di sisi lain, Pemerintah Jerman berencana memberlakukan pungutan pada semua konsumen gas mulai Oktober agar pemasok bisa mengatasi melonjaknya harga impor gas akibat kelangkaan pasokan dari Rusia.
Baca juga: Jerman Gelontorkan Stimulus 14 Miliar Euro Untuk Dukung Program Hemat Energi
Langkah-langkah itu dilakukan untuk mengatasi tekanan biaya hidup yang tinggi, seperti pemotongan pajak bahan bakar dan biaya transportasi umum yang lebih murah.
Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berjanji untuk memberi bantuan kepada rumah tangga yang masuk ke dalam golongan berpenghasilan rendah.