Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kendaraan roda empat atau mobil berkapasitas mesin di atas 1.500 cc akan dilarang untuk membeli BBM bersubsidi Pertalite.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan konsumen yang tidak boleh membeli Pertalite adalah untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc dan motor 250 cc.
"Usulannya masih sama (mobil di atas 1.500 cc dan motor 250 cc tidak boleh beli Pertalite)," ujar Saleh saat dihubungi Tribunnews, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Pembelian Pertalite 1 Agustus Belum Gunakan MyPertamina
Hanya saja, ucap Saleh, saat ini penerapan aturan tersebut masih menunggu revisi Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014. Jika sudah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) maka rencananya larangan atau pembatasan pembelian Pertalite akan diterapkan mulai September 2022.
"Ya kita harapkan begitu, karena kan' konsumsi (Pertalite) naik terus, tapi kita tetap tunggu Perpres terbit," kata Saleh.
Berikut Sejumlah Mobil Yang Boleh Konsumsi Pertalite:
- Daihatsu Ayla
- Daihatsu Xenia
- Daihatsu Terios
- Daihatsu Luxio
- Honda BR-V
- Honda Brio RS
- Honda HR-V 1.5L
- Honda HR-V 1.8L
- Honda Jazz
- Honda Mobilio
- Kia Seltos
- Kia Picanto
- Mitsubishi Xpander
- Mitsubishi Xpander Cross
- Suzuki Ignis
- Suzuki Baleno
- Suzuki SX4 S-Cross
- Toyota Agya
- Toyota Avanza
- Toyota Calya
- Toyota Rush
- Toyota Sienta
- Toyota Vios
- Toyota Yaris
Baca juga: Cara Daftar subsiditepat.mypertamina.id untuk Beli Pertalite dan Solar, Siapkan KTP dan STNK
Berikut Sejumlah Mobil Yang Tidak Boleh Konsumsi Pertalite:
- BMW X3
- Honda Accord
- Honda CR-V 2.0L
- Hyundai Santa Fe
- Lexus ES 250
- Mazda CX-3
- Mazda CX-5
- Mazda CX-8
- Mazda CX-9
- Mercedes-Benz GLE 450
- Mercedes-Benz GLS 600
- Mitsubishi Pajero Sport
- Nissan X-Trail
- Toyota Alphard 2.5
- Toyota Camry
- Toyota Corolla Cross
- Toyota Corolla Altis
- Toyota C-HR
- Toyota Fortuner
- Toyota Voxy
- Toyota Vellfire 2.5
Diketahui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatatkan kenaikan konsumsi BBM Subsidi yakni Solar dan Pertalite pada semester pertama 2022. Dengan adanya kenaikan ini, kuota BBM Subsidi semakin menipis.
Baca juga: Masih Tahap Finalisasi, Pertamina Tunggu Aturan Pasti Penjualan Pertalite
"Hingga Juni 2022, BBM Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta kilo liter (KL) sementara kuotanya sebanyak 14,9 juta KL," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Minggu (31/7/2022).
Sementara untuk realisasi konsumsi Pertalite hingga Juni 2022 mencapai 14,2 juta KL. Adapun kuota BBM dengan nilai oktan 90 ini sebanyak 23 juta KL. Jika dibandingkan dengan realisasi konsumsi BBM Subsidi di bulan Januari-Mei 2022, terjadi kenaikan konsumsi Solar Subsidi sebanyak 22,7 persen dan Pertalite naik sekitar 21,16 persen.
Dengan ini, kuota BBM Subsidi semakin menipis. Solar tersisa 6,6 juta KL dan Pertalite tinggal 8,8 juta KL. Pada akhir Juni yang lalu, Irto melihat dari tren konsumsi BBM Subsidi jika tidak dilakukan pengaturan akan ada potensi over quota.
Diproyeksikan realisasi 2022 untuk pertalite bisa mencapai 28 juta KL, padahal kuota Pertalite di sepanjang tahun ini sebanyak 23,05 juta KL. Hal serupa juga untuk Solar. Jika tidak dilakukan pembatasan maka akan terjadi kelebihan konsumsi sebesar 17,3 juta KL.
Sedangkan kuota solar tahun ini adalah 14,91 juta KL. Adapun saat ini, Pertamina Patra Niaga telah mencatatkan masyarakat yang telah mendaftarkan BBM Subsidi melalui website My Pertamina sebanyak 400.000 kendaraan.