Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta tambahan anggaran sebesar Rp 5-6 triliun pada 2023 untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN).
"Tapi dalam perjalanannya, (PUPR) meminta tambahan Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun. Ini sedang kami proses bersama mereka, tentu dengan adanya penelaahan dan sebagainya," ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut, Isa mengatakan, permintaan tambahan anggaran oleh PUPR sampai Rp 6 triliun ini bakal digunakan untuk tahap awal pembangunan pusat pemerintahan di IKN.
Baca juga: Cendekiawan Optimis IKN Nusantara Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat di Kalimantan Timur
"Untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, (anggaran) itu untuk di situ," katanya.
Dia menambahkan, Kementerian PUPR sebenarnya telah memiliki anggaran sendiri melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), tapi jumlahnya cuma hingga Rp 1 triliun.
"PUPR sejauh ini punya anggaran di DIPA awal APBN sekira beberapa ratus miliar atau hingga mencapai Rp 1 triliun," pungkas Isa.
Baca juga: Pembangunan Jalan IKN Nusantara Dimulai, Sistem Buka Tutup Jalan dari PPU ke Kukar Diberlakukan
Adapun total anggaran pembangunan IKN berdasarkan hitungan Bappenas mencapai Rp 466,9 triliun, sehingga dana dari APBN sendiri hanya 20 persen atau Rp 90 triliun.
Pemerintah Siapkan Rp 30 Triliun Tahun Depan Untuk Bangun IKN
Pemerintah menyiapkan Rp 30 triliun pada tahun 2023 untuk membangun infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (14/4/2022).
"Kita juga di dalam APBN tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan untuk ibu kota negara baru, yaitu antara 27 hingga 30 triliun rupiah," kata Sri.
Baca juga: MTI: Proyek Kereta Gantung Di IKN Harus Perhatikan Aspek Keamanan Kepala Pemerintahan
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan juga gedung pemerintahan Kementerian Perhubungan.
"Untuk berbagai simpul konektivitas dan untuk membangun awal di bidang pendidikan seperti sarana sekolah dan kesehatan," katanya.