Respons Direktur Indofood Terkait Perang Rusia-Ukraina yang Ganggu Pasokan Gandum
Diberitakan Tribunnews.com, dampak konflik antara Rusia dan Ukraina mengganggu pasokan gandum.
Dua negara Rusia-Ukraina ditambah Belarusia merupakan negara penghasil gandum terbesar di dunia.
Negara-negara tersebut menahan stok gandum mereka untuk tidak dijual ke luar.
Ukraina menahan stok kurang lebih 77 juta ton gandum dan Rusia 130 juta ton.
Baca juga: Pedagang Warteg Was-was Harga Mi Instan dan Terigu Naik, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Franciscus (Franky) Welirang, menjelaskan kenaikan harga komoditas gandum sudah terjadi sejak 2021 hingga saat ini.
Tercatat, harga gandum dunia pada Juni 2022 berada di kisaran 459,59 dolar AS pernah ton dan pada tahun lalu masih di posisi 231 dolar AS per ton.
"Masing-masing usaha ada system costing yang mereka jaga dan semuanya tentu tahu tata cara menanganinya."
"Sampai saat ini semua berjalan lancar dan baik-baik saja," kata Franky saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).
Namun, Franky tidak menjabarkan langkah atau strategi pelaku usaha di tengah naiknya bahan baku, apakah menekan biaya produksi atau menaikkan harga jual ke konsumen.
"Semua naik, harga plastik naik, harga karton naik, harga minyak goreng naik, harga cabai dan bawang naik, itu semua berdampak," tuturnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Seno Tri Sulistiyono, Kompas.com/Zintan Prihatini)
Simak berita lainnya terkait Harga Mie Instan